BadBoy 33

191K 12.7K 227
                                    

Haiii!

Yang nanya ini sampai chapter berapa, sebentar lagi kok. Hehehehe aku gak bisa bilang tepatnya brp chapter, tapi sebentar lagi :)

Selamat membaca kesayangan!

Oh ya, 24/7 di chapter kemarin itu maksudnya 24 jam / 7 hari (setiap hari) 😂

Oh ya, 24/7 di chapter kemarin itu maksudnya 24 jam / 7 hari (setiap hari) 😂

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alceo menatap ponselnya gusar. Pasalnya, sudah hampir 3 hari setelah ia mengantar Megan ke Apartemennya setelah keributan di Apartemen Barbara, wanita itu terkesan menghindarinya.

Pesan yang ia kirimkan hanya di balas seadanya, meski Alceo tahu, begitulah sifat wanitanya, cuek. Tapi wanita itu hampir tidak pernah mengabaikan telepon dari Alceo. Penting maupun tidak. Dan ini sudah hari ke 3 panggilannya terus di abaikan. Bahkan tawaran antar jemput darinya saja di tolak.

Bagaimana ia bisa meningkatkan kualitas hubungan mereka kalau begini caranya?

Sempat terlintas di kepala Alceo kalau Megan malu setelah ungkapan perasaannya yang tidak sengaja itu. Lalu kemudian, kemungkinan lain ikut meracuni pikiran Alceo. Megan berubah pikiran.

Bagaimana tidak? Alceo ingat jelas seberapa tubuh wanita yang selalu terlihat kuat itu bergetar dalam pelukannya. Mengingat hal itu, Alceo ingin sekali menghabisi Barbara.

Semenjak kejadian itu juga, Barbara di paksa ke psikolog dan dinyatakan depresi. Oleh karena itu juga Alceo baru mengetahui perihal Gangguan Bipolar yang di alami Barbara. Pantas sikap wanita itu cepat berubah-ubah.

Yang lebih parahnya, Barbara terus menerus mengkonsumsi obat penenang yang ternyata tidak boleh ia konsumsi selama kehamilan. Mungkin itu juga yang menyebabkan Barbara cukup stabil hingga orang suruhan Alceo mengambilnya dari tangan Barbara.

Dan sekarang, Barbara terpaksa di rawat di Rumah sakit dengan pantauan psikolog selama 24 jam dengan tangan juga kaki yang terikat agar tidak membahayakan orang-orang sekitarnya seperti yang terjadi di Apartemen.

Sekarang kepala Alceo nyaris pecah memikirkan masa depan Anaknya. Belum lagi Megan yang menghindarinya. Karma perbuatannya seakan belum puas membalas kenakalannya dulu.

Aset-aset yang sempat diminta sebagai persyaratan Barbara menyerahkan anak mereka juga terpaksa di tunda karena alasan kesehatan Barbara.

"Mr.Tyler, kepala direksi sudah menunggu anda di ruang rapat," ucap Van, asisten pribadinya.

Alceo menarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan kencang sambil menatap ponselnya lagi. "Kemana kau, Meg?"

 "Kemana kau, Meg?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now