BadBoy 16

206K 14K 359
                                    

Alceo menghempaskan bokongnya di kursi kayu reyot yang lapuk akibat dimakan waktu.

Mereka sudah sampai di Motel kecil pinggir jalan raya beberapa saat lalu. Megan sudah berada di dalam untuk beristirahat, sedangkan Alceo memutuskan untuk mengasingkan dirinya di depan kamar sambil mengisi daya ponselnya untuk meminta bantuan. Lagipula, ia memang harus berjaga karena ia sangat tidak menjamin keamanan motel itu.

Selagi menunggu ponselnya terisi dan menyala, Alceo kembali termenung. Pikirannya melayang ke perbincangan diantaranya dan Megan yang mengalir begitu bebas. Mulai dari hal pekerjaan, sampai hal pribadi mengenai keluarganya.

Dirinya tidak pernah bercerita mengenai hal sepribadi itu pada siapapun. Tidak juga pada temann kencannya. Meski kehidupannya cukup terbuka karena ibunya adalah seorang model, namun ada beberapa hal yang tidak publik ketahui. Misalkan, siapa yang memiliki hobby memakai celana dalam selama 1 minggu tanpa pernah dicuci?

Tidak, Alceo tidak mengatakan hal itu dan ia bukan laki-laki senista itu. Itu hanya perumpamaan.

Yang pasti, Alceo tidak pernah mengumbar aibnya kepada siapapun.

Mungkin ia benar-benar telah mengakui bahwa Megan is the one. Dan Alceo ingin Megan dapat menerima dirinya tanpa topeng dan atribut yang ia kenakan selama ini.

Seperti yang ia tanyakan pada Megan, meski ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari wanita itu.

Apa itu artinya kau akan menyukaiku kalau aku tidak lagi menjadi hidung belang?

Konyol memang. Dirinya selama ini selalu dikelilingi wanita cantik. Mulai dari model, anak pengusaha, sampai office girl. Ia bahkan pernah membayangkan dirinya yang akan mati kekurangan oksigen kalau sampai satu malamnya tidak ia habiskan bersama wanita.

Alceo mencicipi dunia itu sejak SMA, dan ia tidak tahu apakah ia bisa menarik diri dari dunia itu sebelum bertemu Megan.

Lalu bertemu dengan Megan, ia mulai mengenal dunia lainnya, dimana Megan mengisi 99% dunia itu.

Alceo tidak bisa lagi menyangkal kalau perempuan di dalam sana sudah merebut seluruh perhatian dan juga hatinya.

Ting!

Sebuah notifikasi bergantian berbunyi begitu ponsel Alceo menyala.

Sebagian besar adalah notifikasi email pekerjaan yang dikirim Van dan beberapa anak buahnya. Ada juga pesan singkat dari saudara kembarnya yang berada di Indonesia untuk menanyakan kabar, dan lima pesan dari nomor tidak di kenal, lalu pesan dari ayahnya.

Tunggu! Ayahnya tidak pernah mengiriminya pesan. Biasanya laki-laki penuh wibawa itu akan langsung meneleponnya, atau menghubungi sekretarisnya.

Alceo memilih untuk membuka pesan dari ayahnya terlebih dahulu.

From : Old Me
Aku tidak bisa menghubungimu. Van bilang kau pergi pagi tadi. Ada hal penting yang harus kami bicarakan denganmu, Alceo. Segera pulang kerumah dan temui kami. Berhenti membuat masalah dan mulailah dewasa, Alceo!

Alceo mengernyit. Ia tidak mengerti maksud pesan ayahnya. Tapi isi pesan itu sangat mencerminkan kemarahan dari laki-laki yang selalu bersikap bijaksana selama ini.

Apa Alceo melakukan suatu kesalahan? Yang ia lakukan hanya menghampiri Megan dan mencari wanita itu.

Atau pegawainya yang ia ancam akibat kemarahannya begitu tahu Megab menggilang, mengadu pada ayahnya? Mungkin saja. Ayahnya sangat peduli pada karyawannya melebihi anaknya sendiri.

Alceo meringis dan memutuskan untuk membuka pesan lainnya yang masuk.

Dan yang bisa Alceo rasakan setelahnya adalah, nafasnya tertahan ketika ia membaca kata perkata di layar ponselnya.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now