Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]

BadBoy 41

Akhirnya ketemu lagi sm Keira dan Nich ya ❤ aku juga kangen mereka hehehehe

Maaf ya lama update. Selain karena WP error parah, dan aku ke log out terus tanpa sebab, aku juga ada revisian 😂😂😂

Maap ilang tanpa kabar.

Selamat membaca, kesayangan ❤

Megan terlihat sedikit lebih segar setelah melakukan mandi singkatnya dan mengenakan pakaian yang lebih pantas meski ia sudah terlihat mengenakan pakaian yang tidak terlalu pantas untuk bertemu dua orang penting itu.

Saat ini ketiga orang itu sedang menunggunya di ruang tamu untuk memulai sesi introgasinya.

Megan hanya berharap ia tidak perlu melalui itu semua. Kalau bisa melompat dari ketinggian tanpa perlu mati, mungkin Megan akan melompat dari jendela kamarnya hanya untuk menghindari sesi introgasi kedua orang tua Alceo saat ini.

Awal pertemuan ia dan calon ibu mertuanya sangat tidak baik, dan itu membuatnya sangat cemas saat ini.

Ia takut akan hal buruk yang akan terjadi begitu ia melangkah keluar sana dan bertemu dengan kedua orang tua Alceo.

Tapi ia harus menghadapi mereka kalau ia memang menginginkan anak mereka, kan?

Ah... kenapa aku harus jatuh cinta pada Alceo? Ia kembali mengasihani dirinya untuk kesekian kalinya.

Ia kemudian mengayunkan tangannya dan membuka pintu di hadapannya.

"... membuatmu jera?!" Suara Ibu Alceo yang pertama kali Megan dengar.

"Mom, i've said this... Megan berbeda!" Suara frustasi Alceo menyusul. "Dad, kau percaya, kan?"

"Jangan bawa Daddymu atas masalah ini."

Tangan juga kaki Megan bergetar kehilangan kekuatannya. Tapi ia tidak mungkin kembali masuk ke dalam kamar atau yang lebih gila lagi, belalu keluar seakan ia tidak mendengar apapun barusan. Ibu Alceo benar-benar salah paham denganku. Megan berdeham agar ketiga orang di tengah ruangan menyadari keberadaannya.

"Maaf memotong pembicaraan kalian." Megan tersenyum sebisanya meski bibirnya terasa bergetar gugup juga takut. Apalagi ketika tatapan menilai dari ibu Alceo terarah kepadanya.

"Come here, Meg." Alceo mengulurkan tangannya dan menepuk sisi sofa di dekatnya, meminta Megan untuk menghampirinya.

Pilihan untuk berlalu keluar kamar kembali ke kepala Megan ketika ia harus duduk berhadapan dengan ibu Alceo. Kenapa harinya bisa sesial ini? Disaat ia gugup memikirkan cara untuk membuat orang tua