BadBoy 28

179K 13K 655
                                    

YEEEEEEY DOUBLE!!!

Ini keitung triple karena wordsnya 1700 dan 1650 loh 😂

Jangan lupa vote dan comment di chapter sebelumnya ya 😊😊😊

Selamat membaca ❤❤

***

"Auryn." Suara berat laki-laki menggema memanggilkan satu buah nama yang tidak kunjung menjawabnya.

Gadis yang sedari tadi di panggil melirik sedikit kearah kakak kembar tertuanya yang terlihat tidak mendengar panggilan barusan karena laki-laki itu masih sibuk melemparkan darts ke papan di hadapannya.

Auryn menghela napas sekali dan berjalan ke ambang pintu untuk memberikan petunjuk keberadaannya pada laki-laki yang masih menyebutkan namanya.

"Ruang bermain, Mike!" Teriak Auryn, sama sekali tidak berniat meninggalkan ruangan itu. Atau lebih tepatnya, meninggalkan Alceo sendirian.

Tidak berapa lama kemudian, pintu kembali terbuka dan sosok laki-laki berwajah tampan melewati pintu itu dan menghampiri Auryn sambil mengecup singkat bibir gadis itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Mike memperhatikan gadis di pelukannya hanya bersandar di meja billiard dan memakukan matanya kedepan. Mike mengikuti arah pandangan Auryn kemudian kembali bertanya, "ada apa dengan Marvel?"

"Jatuh cinta," jawab Auryn singkat tanpa mengalihkan tatapannya. "Dia menjadi sangat menjijikan dengan segala kegalauannya," sambung Auryn. Ia menoleh menatap Mike lalu kembali berkata, "sudah hampir dua jam dia melempar darts itu."

Mike mengangguk mengerti dan kembali menatap Alceo, berusaha untuk mengerti. "Setidaknya ini lebih baik daripada ia melampiaskannya dengan alkohol, kan?"

Auryn menghela nafas dan mengangguk. "Benar juga. Tapi, aku merasa semakin gusar," gumamnya sambil kembali menatap Alceo.

Suara ponsel laki-laki itu yang diletakkan di meja kopi membuat ketiga pasang mata menoleh. Alceo dengan cepat meraih ponsel itu dan menghela nafas dengan dramatis menyuarakan kekecewaannya karena telepon itu bukanlah dari wanita di pikirannya.

"Alceo speaking," sapa Alceo datar.

Auryn dan Mike memperhatikan Alceo dari jauh. Laki-laki itu tidak berbicara apapun, tapi dari raut wajahnya, sepertinya ada hal serius yang baru terjadi. Apalagi Alceo dengan tergesa-gesa berlari keluar menuju ke kamar tidurnya dan membuka laptopnya.

Auryn dan Mike mengikuti Alceo tanpa persetujuan. Mereka berdiri di balik tubuh Alceo yang sedang sibuk membuka emailnya.

Satu pesan masuk dari laboratorium yang berada di Washington DC. Tanpa membuang waktu lebih lama, Alceo langsung mengklik tautan itu dan sebuah dokumen langsung memenuhi layar laptop Alceo.

Alceo membacanya dengan teliti berulang kali, namun masih menolak untuk mengerti.

"Auryn, kau dokter, kan?" Tanya Alceo pada Auryn yang sudah terkesiap begitu membaca surat itu sekali. Alceo menatap Auryn penuh harap, berharap kalau apa yang ia artikan salah. "Apa artinya ini? Kau mengerti?"

Auryn menatap Alceo kemudian beralih menatap Mike ragu.

"Ryn!!" Pekik Alceo tidak sabaran.

"Probability of Parentage-mu 99,99943325%, Marvel. Hasil DNA itu positif. Anak di kandungan Barbara adalah anakmu," ucap Auryn menyesal memberitahu kabar yang membuat Alceo seketika menguburkan kepalanya ke atas meja.

***

Kantung mata jelas tercetak di bawah mata Megan pagi itu. Seberapa banyak concealer yang ia pakai juga tidak bisa menyamarkannya.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now