BadBoy 6

248K 16.4K 162
                                    

Jangan lupa Vote dan Commentnya ya :)

Selamat membaca! 😚

***

"Kau tidak melapor saja ke Mdm.Dorothy kalau kau dilecehkan?" Desak David sambil menatap ketiga wanita di mejanya bergantian. "Aku rasa Mdm.Dorothy pasti akan mengerti dan meluluskan permintaan pindah magangmu, Meg."

"Aku setuju dengan David, Meg. Setidaknya kau harus melaporkan perbuatan atasanmu itu pada seseorang," sahut Tania sambil menatap Meg.

"Itu yang sedang kulakukan sekarang, kan? Aku sedang melaporkannya pada kalian." Megan menatap ketiga sahabatnya bergantian, lalu ia menghela nafas. "Lagipula sepertinya percuma melaporkan seseorang seperti itu. Bahkan aku rasa, kalau ia mau, ia bisa membeli kampus kita dengan sekali kedipan mata." Megan menggidikkan bahunya. "Aku hanya sanggup berurusan dengannya hingga 3 bulan kedepan, bukan sampai akhir kelulusanku."

Mereka berempat terdiam. Hanya ada suara musik yang kencang yang mengisi keheningan di antara mereka sebelum Claire berbicara, "aku setuju dengan Meg. Mr.Tyler bukan mustahil untuk berbuat sejauh itu demi menjaga nama baiknya, kurasa."

Megan tahu akan itu. Tapi mendengarnya lagi dari bibir orang lain malah membuatnya semakin stress akan nasib pekerjaan magangnya di perusahaan Tyler Enterprise.

"Tapi harus aku akui, Mr.Tyler sangat tampan. Aku rasa dengan wajahnya itu, semua orang akan memaklumi keliarannya." Megan melotot menatap Claire dengan tatapan tidak percaya. Bahkan Claire juga ikut-ikutan?

"Semua orang, tapi bukan aku!" Tegas Megan. "Bagiku, ia hanya anak manja yang terbiasa mandi dengan emas juga berlian, dan selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan hanya dengan menunjuk." Megan mendengus lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Dan itu menyebalkan. Aku rasa dia tidak tahu apa itu namanya usaha."

Ketiga sahabatnya menatap Megan kemudian saling menatap dan bertukar pikiran dalam diam.

"Kenapa aku merasa kau terdengar seperti pacar yang sedang merajuk? Apa itu hanya perasaanku?" Tanya Tania sambil menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Yang benar saja!" Gerutu Megan gemas.

Kedua sahabatnya yang lain memilih tidak berkomentar. Claire lebih dulu mengalihkan topik pembicaraan sebelum Megan dan Tania mulai berdebat kalau opini Tania benar.

"Jadi bagaimana dengan laporan magangmu? Mr.Tyler sudah menandatanganinya?" Tanya Claire.

Megan menoleh kearah Claire lalu menggeleng pelan. "Sepertinya aku akan meminta Ed untuk memintanya lusa," jawab Megan. Megan kemudian mendesah lalu menangkupkan kedua tangannya di depan wajah. "Ah bagaimana ini? Aku bahkan berkata tidak peduli apa dia akan menandatangani laporan itu atau tidak. Bagaimana kalau dia menuliskan hal-hal buruk mengenaiku? Bagaimana nasib nilaiku nanti?"

"Aku rasa Mr.Tyler bukan orang yang seperti it-"

"Untuk laki-laki yang sudah melecehkanku berkali-kali, dia pasti akan melakukannya. Harga dirinya tidak pernah terinjak sebelum ini!" Megan langsung menegakkan tubuhnya, membuat ketiga sahabatnya terkejut. Megan menatap ketiga sahabatnya lalu menggeram. "Ah tidak tahu! Aku mau pulang. Ada laporan bulanan yang Ed minta aku kerjakan akhir minggu ini."

Megan menyeruput gelas berisi red winenya, lalu berdiri sambil meraih tas juga jaketnya dari sofa.

Ketiga sahabatnya hanya mengikuti gerak Megan dengan tatapan mata sebelum David ikutan berdiri menggandeng Tania. "Baiklah, ini juga sudah malam. Sebaiknya kita pulang."

Claire berdiri dan mengangguk setuju sambil meraih tasnya.

Megan menghela nafas pelan. Dalam hatinya, ia sedikit merasa bersalah karena sudah mengacaukan akhir pekan mereka yang seharusnya mereka nikmati tanpa membawa masalah pekerjaan.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now