BadBoy 36

204K 12.8K 644
                                    

Hola amigos ❤

Anyway, makasih ya untuk yang udah vote kemarin 😊 aku pasti akan memikirkan masukan kalian kok hihihi

Yang minta cerita Austin, cerita dia udh ngetem di urutan pertama setelah cerita ini selesai kok 😊 dan aku cuman mau kasih tahu, mungkin generasi Tyler ini adalah generasi terakhir yang akan aku buat bersangkutan tentang McKenzie, Bramantyo dan Tyler juga Kim family. Aku hanya gak tega mengakhiri hidup Via dan Peter McKenzie yang pastinya akan semakin tua dan gak mungkin bisa hidup sampe 100 tahun 😂

So, kenapa aku minta pendapat kalian? Karena aku mau bkin cerita baru :) semoga kalian bisa mengerti.

Ok sebelum semakin kelamaan, as always, selamat membaca ya, kesayangan ❤❤

Megan baru saja keluar dari gedung fakultasnya dengan setumpuk makalah yang ia pinjam dari perpustakaan untuk referensi tugas akhirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Megan baru saja keluar dari gedung fakultasnya dengan setumpuk makalah yang ia pinjam dari perpustakaan untuk referensi tugas akhirnya.

Ketiga sahabatnya sudah lebih dulu memunggu di parkiran dan meninggalkan Megan sendiri membawa buku-buku berat itu. Dalam hati Megan bersumpah akan melempar buku-buku tebal itu ke pangkuan David nanti.

"Permisi, permisi. Books are coming through." Megan bergumam sambil menerobos kerumunan yang entah kenapa bisa terbentuk di pintu masuk parkiran. Tidak biasanya.

Megan tidak sengaja menangkap siluet David ditengah kerumunan itu. Ada juga siluet kedua sahabatnya yang lain berada di kedua sisi David.

Megan semakin gencar menerobos kerumunan meski sesekali ia meringis saat mendapat sikutan, atau terdorong mundur akibat orang di hadapannya tidak mau mengalah.

Sumpah Megan dalam hatinya bertambah banyak, namun itu bukan ditujukan pada David lagi, melainkan orang-orang di sekitarnya.

"Dave!!!" Seru Megan begitu berhasil sampai di dekat David. "Aku kira aku akan mati." Megan menghela nafasnya sedikit berlebihan kemudian ia menyodorkan buku-buku tebal itu kepada David. "Bawakan! Kalau tahu kau akan terjebak disini, lebih baik kau ikut bersamaku dan membantuku sejak tadi!" Gerutu Megan.

Buku-buku di tangan Megan tidak kunjung diambil oleh David. Megan mengernyit melihat David hanya menatapnya. Begitu juga kedua sahabatnya yang lain.

"Ada apa?" Tanya Megan bingung.

Tanpa menjawab pertanyaan Megan, David meraih bahu Megan dan memutar tubuhnya kearah Parkiran. Atau lebih tepatnya, kearah objek yang sedang menjadi pusat perhatian kerumunan spontan yang terbentuk di gerbang parkiran.

Megan melotot begitu mengenali objek itu.

Laki-laki berpakaian formal, lengkap dengan jas, dasi, celana juga sepatu berwarna hitam, kemeja putih yang membungkus tubuh atletisnya sempurna, juga kacamata hitam yang membingkai wajah tampan itu sedang bersandar santai di samping pintu mobil Jaguar silvernya, mengabaikan tatapan dari orang-orang yang sebagian besar adalah wanita.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Where stories live. Discover now