BadBoy 34 (2)

174K 13.1K 440
                                    

Double as so many of you request 😊

Cie yang galau mau ada di tim mana 😂😂😂 kalo aku sih tim Barbara aja. Soalnya dia cuman korban dari keegoisan Alceo. Tapi aku tetap cinta kok sama Almeg ❤

Selamat membaca, Kesayangan 😊😊 jangan lupa Vote dan Comment di chapter sebelah yaaaa ❤

Selamat membaca, Kesayangan 😊😊 jangan lupa Vote dan Comment di chapter sebelah yaaaa ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Megan menatap jas di pangkuannya dengan tatapan kosong. Niatnya untuk menemani Alceo hilang setelah melihat kedinginan laki-laki itu tadi.

Bukan karena ia menuruti kata-kata Alceo untuk pergi. Tapi ia hanya ingin memberi Alceo ruang. Ia tahu kalau ini pasti berat untuk Alceo disaat ia harus kehilangan anaknya. Begitu juga Barbara.

Sebenarnya ia ingin sekali pergi, berlari, dan menangis saat Alceo mengusirnya dan mengatakan kalimat menyakitkan tadi. Tapi hati kecil Megan memintanya untuk tidak melakukan itu. Megan yakin semuanya akan semakin rumit kalau tidak di selesaikan. Meski Megan tidak yakin, apa lagi yang harus ia selesaikan?

Suara derap langkah menyadarkan Megan dari kekosongannya. Ia menoleh dan melihat Alceo yang semakin terlihat kacau dibandingkan saat terakhir ia melihatnya tadi.

Alceo terlihat terkejut mendapati Megan yang masih berada di lorong yang sama, tempat terakhir ia meninggalkannya.

Megan berdiri dan menunggu Alceo berjalan melaluinya. Ia berusaha tersenyum meskipun jelas-jelas ia melihat Alceo seakan mengabaikan kehadirannya.

"Kau sudah mau pulang?" Tanya Megan.

Alceo berhenti tepat di depan Megan. Tanpa menoleh, ia kembali bersuara dengan sama dinginnya. "Kenapa kau masih ada disini? Ucapanku kurang jelas?"

"Aku tahu kau sedang bersedih. Aku tidak akan meninggalkanmu hanya karena kau memintaku," ucap Megan yakin. Ia menatap sisi wajah Alceo, berharap laki-laki itu menoleh dan melihat keseriusannya.

Tetapi tidak. Alceo melanjutkan langkahnya tanpa menanggapi ucapan Megan.

Megan menghela nafas dan memutuskan untuk mengikuti langkah Alceo, kemanapun itu.

Mereka hanya saling berdiam seakan mereka hanya orang asing yang tidak sengaja berada dalam satu lift yang sama. Megan terus setia mengekori Alceo hingga laki-laki itu sampai di mobil yang terparkir di lantai basement. Melihat Alceo yang masuk kedalam mobil, Megan bergegas untuk masuk ke sisi penumpang mobil itu tanpa menunggu persetujuan pemiliknya.

Megan terdiam sejenak ketika melihat ponsel laki-laki itu tergeletak begitu saja di atas kursi. Mungkin itu sebabnya Alceo tidak menjawab panggilan teleponnya.

Tanpa membuang waktu lama, Megan meraih ponsel itu dan masuk kedalam dan mengenakan sabuk pengaman. Alceo sama sekali tidak menoleh sedikitpun kearahnya.

Begitu sabuknya terpasang sempurna, deru mesin mobil sport milik Alceo langsung menggema kencang. Megan sempat takut kalau Alceo bertindak gila dengan kebut-kebutan di jalanan. Ia menggenggam sabuk pengamannya dengan kencang ketika mobil Alceo akhirnya melaju dengan kecepatan cukup tinggi di Basement.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang