Muncul lagiiii 🙈🙈
Yang baper tunjuk tangan coba mana absen dulu! *ikutan tunjuk tangan*
Ah ya, dibawah aku ada vote untuk cerita baru. Jadi tolong bantu kasih masukan ya!
Sebelumnya, selamat membaca, kesayangan ❤
Dengkuran halus terdengar dari laki-laki yang tertidur lelap dalam pelukannya.
Setelah pengakuan itu dan juga kecupan-kecupan lembut Alceo pada Megan yang diikuti oleh air mata kesedihan yang masih tersisa, akhirnya Megan berhasil membujuk Alceo untuk beristirahat dengan syarat Megan tidak akan meninggalkannya sampai laki-laki itu terbangun.
Megan menepati janjinya dengan terus memeluk laki-laki itu hingga Alceo terlelap dalam tidurnya.
Wajah tenang yang semakin membuat Alceo terlihat tampan dengan mata sembabnya membuat Megan tersenyum sendiri.
Laki-laki ini baru saja memperlihatkan sisi terlemahnya kepadanya. Megan merasa sedikit senang dengan kenyataan itu, karena itu menunjukan sisi manusiawi Alceo yang tidak melulu terlihat kuat dan berkuasa. Setiap orang akan selalu membutuhkan sandaran, tidak peduli seberapa kuat dan tegar ia selama ini.
Sama seperti Megan yang memiliki ketiga sahabatnya, maka Alceo memiliki Megan sekarang.
Ponsel dalam saku celana Megan bergetar. Megan melirik sedikit ke arah Alceo, takut tidur laki-laki itu terganggu. Ia lalu meraih ponsel yang masih bergetar itu dari saku celananya yang ternyata adalah ponsel Alceo.
Nomor tidak dikenal yang tertera di layar sempat membuat Megan urung untuk menerimanya. Apalagi itu adalah ponsel Alceo. Bagaimana kalau itu adalah telepon dari rekan bisnisnya? Tapi membangunkan Alceo saat laki-laki itu sudah sedikit terlihat lebih tenang tentu bukan pilihan.
Sambil menarik nafas, Megan melepaskan lingkaran tangan Alceo dari pinggangnya dan beranjak menjauh dari kasur laki-laki itu. Ia berdiri di depan jendela besar sambil membelakangi Alceo lalu menjawab panggilan itu.
"Halo?"
Jeda sejenak sebelum seorang wanita membalas sapaan Megan. "Selamat malam, apa benar ini ponsel Tuan Alceo Marvello Tyler?"
Hal pertama yang terpikirkan oleh Megan adalah, telepon itu penting. Bagaimana tidak? Itu adalah ponsel CEO perusahaan besar. Tidak mungkin orang yang menelepon kesana hanya untuk berbasa-basi?
Megan meringis. "Ya benar," ucap Megan. "Saat ini Mr.Tyler sedang beristirahat. Apa ada hal yang ingin di sampaikan?"
"Maaf, saya berbicara dengan siapa?" Tanya wanita itu berhati-hati.
Pertanyaan menjebak bagi Megan. Sebagai apa lagi ia harus memperkenalkan dirinya sekarang? Kekasih? Apa mereka sudah resmi? Entahlah. Hanya ada pengakuan dan tidak ada pertanyaan mengenai itu. Teman kencan? Hell. mereka bahkam belum pernah berkencan.
YOU ARE READING
Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]
RomanceMegan Penelope dimata Alceo Tyler adalah seorang perempuan yang sangat menyebalkan di kehidupannya. Disaat semua orang segan dan takut pada dirinya, hanya perempuan ini yang berani berhadapan dengannya. Dan disaat semua perempuan tergila-gila dan be...