BadBoy 10 (2)

223K 15.3K 379
                                    

Double Up!!

That's it for today gengs!

Jangan lupa vote dan comment di chapter sebelumnya juga ya 🙏🙏

Selamat membaca!

***

Megan sedikit merasa tidak nyaman sejujurnya untuk kembali ke kelab malam yang penuh dengan sejarah tidak menyenangkannya dengan laki-laki yang sialnya harus menjadi CEO dan alasannya memiliki perasaan aneh setiap kali ia melihat laki-laki itu akrab dan menggoda wanita lain.

Tapi kalau bukan karena Ed dan juga rekan kerja lainnya yang memaksa ia untuk ikut dalam rangka merayakan terpilihnya ide Megan untuk proyek akhir bulan ini, Megan akan lebih memilih menghabiskan malamnya di atas kasur kecilnya yang nyaman hingga besok pagi.

Ia sadar kalau Ed memiliki ketertarikan dengannya. Itu semua berkat ucapan Claire yang menegaskan perasaannya kalau Ed bukan hanya memperlakukannya seperti pegawai atau adik, melainkan sebagai seorang perempuan.

Padahal kalau Claire tidak mengatakannya, Megan tidak akan kepikiran dan mencoba menyangkalnya. Sebagaimana yang sedang ia lakukan terhadap perasaannya pada CEO gila itu.

Ah... ia tidak mungkin jatuh cinta pada laki-laki brengsek yang mencium wanita berbeda setiap hari kan?

Megan menghela nafasnya. Ini yang paling ia tidak suka dari love hate relationshit. Benci dan cinta hanya berbatas pada satu garis pemisah yang tipis. Membuat kebanyakan orang kebingungan akan dimana posisi mereka sebenarnya. Benci, atau cinta?

Terlalu sibuk memikirkan perbedaan itu membuat Megan tidak menyadari kalau dirinya sedang diperhatikan dari ujung toilet.

Laki-laki yang sejak tadi menunggunya keluar dari dalam toilet itu menyeringai melihat seberapa defenslessnya Megan hari ini.

Ia sedang memikirkan, apa lebih baik ia menghampiri Megan, atau membiarkan Megan menyadari keberadaannya saja ketika Megan menyisir seluruh rambutnya kedepan hingga punggung telanjangnya semakin terekspos dan itu sangat menyiksa dirinya.

Ia sedang memikirkan, apa lebih baik ia menghampiri Megan, atau membiarkan Megan menyadari keberadaannya saja ketika Megan menyisir seluruh rambutnya kedepan hingga punggung telanjangnya semakin terekspos dan itu sangat menyiksa dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran gaun aja kira-kira begini)

"Kalau kau ingin menggoda laki-laki dengan gaunmu, sepertinya kau berhasil, Ms.Penelope," gumam Alceo dengan suara serak.

Megan terkejut mendengar suara serak Alceo yang tidak seharusnya ia dengar disana. Ia berbalik dan melotot melihat Alceo berada di ujung ruangan yang tidak jauh darinya.

"Geez! Apa yang kau lakukan disini?!" Tanya Megan sambil mencoba mengatur tempo jantungnya yang berdebar lebih cepat begitu melihat wajah Alceo sedang menyeringai di hadapannya.

"Itu bukan kalimat terima kasih yang kuharapkan, tapi, baiklah. Aku terima," Alceo terkekeh seraya mendekati Megan yang masih berdiri kaku di depan washtafel.

Bad Boy CEO And I [#MFFS 3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang