meet me in the hallway

16.9K 980 853
                                    

Bagian 2 |
Adrianna Kinandita

Bagian 2 |Adrianna Kinandita

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Hai hai selamat sabtu malam. Lines datang nih. Siapa yang menunggu?🙃🙃

Tetep vote dan komen yaw ehehe
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Lo gak salah, Nan. Udah jangan sedih. Bu Nimas juga gak marah kok. Kan udah dijadiin PR." Flora mengusap punggung Kinan yang sedang menunduk itu. Pertiwi sudah dari beberapa menit yang lalu membunyikan bel istirahat mereka, namun sedari tadi Kinan malah tidak ingin beranjak dari bangkunya.

Flora sedang membahas perihal ucapan Kinan yang salah menyebutkan halaman tugas Matematika yang mesti dikerjakan. Yang seharusnya halaman 57 tetapi justru Kinan malah menyebutkan halaman 167. Mengingat itu, Flora menahan tawanya. Kinan lagi kenapa sih? Haha. Flora membatin. Tidak mungkin juga berbicara langsung yang ada nanti Kinan malah ngambek. Ribet.

Kinan menoleh ke arah Flora, keningnya berkerut. "Apaan sih, Ola? Emang Kinan lagi sedih? Orang Kinan lagi seret gara-gara makan kuaci." Setelah mengatakan itu, Kinan memperlihatkan kulit kuaci di tangannya pada Flora, lalu memegang tenggorokkannya itu dengan tangan yang lain. Kepalanya clingak-clinguk mencari teman untuk dimintai air mineral.

Oh, jadi sekarang Flora yang Kinan kerjai? Flora langsung menjauh dari Kinan. Wajahnya sudah menunjukkan ekspresi bete. Dan yang Flora lakukan kini adalah memainkan ponselnya.

"Ole, punya minum gak?" Suara Kinan terdengar lagi. Di meja pojok sana Viorent terlihat sedang membolak-balik kertas di buku tulisnya. Lalu, Kinan terkekeh sebentar saat mengingat sesuatu. "Eh kok lucu ya Ola Ole kayak lagu hehe tinggal ditambahin La aja di belakangnya," lanjutnya.

Mendengar itu, Flora memutar kedua bola matanya sedang Viorent mendengus. "Aku gak mau nengok ah kalo Kinan masih manggil aku kayak gitu." Viorent melanjutkan lagi membolak-balik kertas, kali ini sengaja lebih kasar. Biar Kinan tahu, Viorent sebal di panggil seperti itu.

"Emang Ole mau Kinan panggil apa?"

Masih berusaha untuk tidak menengok ke samping kirinya, Viorent menjawab, "Nama aku aja."

Kepala Kinan manggut-manggut. "Oh yaudah. Viorentina, Kinan mau minta minum dong. Kinan seret nih abis makan kuaci rasa green tea." Tangan kanan Kinan kini memegang tenggorokkannya lagi. Memberitahukan temannya itu betapa hausnya ia.

Barulah setelah Kinan berkata seperti itu, Viorent melihat ke arahnya. Ia lalu menggeleng. "Aku gak punya minum."

Kinan kemudian tersenyum, Flora tertawa. Tak lama Kinan cemberut. Impas deh semuanya. Kinan menoleh ke arah Flora lagi yang masih menutupi mulutnya itu. Kinan memegang lengannya. "Ola, temenin Kinan ke kantin yuk. Sekalian Kinan mau ketemu sama Kak Dean," katanya. Ekspresinya dibuat semelas mungkin.

1.3 | lines ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin