air

7.5K 633 905
                                    

Bagian 21 |
never thought that we would end up here

Bagian 21 |never thought that we would end up here

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berasa lama banget gak up huhu. Mood menulisku hilang hiks

Yang nungguin Lines tunjukkan dirimu dong :))
Biar semangat ngetik gitchu kalo ada yang nungguin ehe
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Kinan, fokus dong!"

"Kinan, tolong bolanya diambil cepetan!"

"Kinan, jangan diem aja!"

"Kinan, jangan lari-larian mulu!"

"Kinan, bisa gak foto-fotonya nanti kalo udah selesai?!"

Dari sore hingga menjelang malam seperti sekarang, sudah segala macam perkataan dari pelatih baseball yang tidak lain adalah Rezvan—alumni Pertiwi, terdengar berkali-kali saat ekskul berlangsung dan agak greget juga sebenarnya dengan murid yang namanya Kinan-Kinan itu, apalagi ketika Kinan dengan sikap santainya malah berfoto-foto di pinggir lapangan.

Tetapi, akhirnya selesai juga ekskul pertama Kinan. Kinan dengan langkah gontainya berjalan menuju ke arah Reksha yang duduk di lapangan berumput, sedang membuka topi yang laki-laki itu pakai selama latihan. Teman Dean yang mengikuti ekskul baseball ya hanya Reksha. Kinan mengatur napasnya yang masih saja tersengal dan ikut duduk di samping Reksha. Menjulurkan kedua kakinya juga.

"Mau minum lo?" Reksha mengulurkan botol air mineral yang ia bawa dari rumah kepada Kinan di sebelahnya.

Kinan menggelengkan kepala. "Buat Kak Reksha aja. Kinan nunggu Kak Rama yang lagi ngambil botol minum di mobil." Seperti yang sudah Rama katakan, ia akan mengantarkan Kinan dan menunggu Kinan hingga Kinan selesai dengan ekskulnya. Kinan hanya menurut saja. Tidak tahu juga harus memberikan alasan apalagi untuk menolak itu.

Lalu, Kinan mengedarkan pandangannya ke arah bangku penonton di atas sana. Ada teman-temannya Dean, Geraldi dan Angga, ada banyak kakak kelas yang tidak Kinan tahu kecuali Ardi dan Dimas, dan pandangan Kinan jatuh pada Gio yang duduk sendiri—melihat ke arah Kinan juga. Ternyata seseorang yang Kinan cari tidak ada.

Dean ke mana?

"Lo harusnya perhatiin tuh Kak Rezvan kalo lagi ngomong." Setelah mengatakan itu, Reksha tertawa sebentar mengingat kelakuan konyol Kinan saat latihan.

Ucapan Reksha tadi membuat Kinan mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki itu. Kemudian ikut tertawa juga bersama Reksha. "Lagian bagus tau Kak Reksha spot buat foto-foto di sini. Pas juga sama feeds Instagram Kinan. Besok-besok Kinan bakalan fokus deh!"

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now