don't want your love

5.1K 406 320
                                    

Bagian 36 |
because everything that I do is
never ever enough

Bagian 36 |because everything that I do isnever ever enough

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang ini udah pasti bisa dibaca gais...

Vote dan komen dund✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Such a lovely night."

Kinan agak terkesiap saat mendengar suara Gio di kamarnya malam ini. Kinan sudah pulang bersama Adam dan Dean dari acara pernikahan Tante Jeanna setengah jam yang lalu. Mereka berbincang sebentar di living room sebelum akhirnya Kinan masuk ke dalam kamarnya dan menemukan Gio yang sedang duduk di atas meja belajar Kinan seraya meminum es kopi itu.

"Sekarang Gio kayak hantu ya!" Kinan berceloteh dan membalikkan tubuhnya untuk mengunci pintu kamarnya. Salah satu hal yang harus Kinan lakukan jika tidak mau Adam marah. Sindiran Gio yang tadi, Kinan hiraukan.

"Gue baru buka instastory-nya Om Adam."

Mendengar itu, Kinan menggenggam kenop pintu agak erat kemudian berbalik lagi menghadap ke arah Gio. Berjalan mendekat juga. Sindiran tadi pasti karena Gio melihat foto Kinan berdua dengan Dean. Dan benar saja saat Kinan melihat layar ponsel laki-laki itu.

Belum sempat Kinan mengeluarkan suaranya, Gio yang lebih dulu mengatakan,

"Ayo, jalan!"

Kinan justru cemberut. "Ngajakin jalan kayak ngajakin berantem." Dan duduk di bangku depan meja belajarnya. Lalu, yang Kinan lakukan setelah mengamati Gio sebentar, Kinan mengikat rambut panjangnya dengan bentuk bun.

Gio menundukkan kepalanya. Melihat ke arah Kinan yang sudah lebih dulu memerhatikannya itu. Kemudian Gio mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk senyum manis. "Ki, malem mingguan sama gue yuk!" Ajakannya kali ini dengan suara yang lebih lembut.

Kinan ikut tersenyum. "Gio ngajak jalan karena Gio cemburu ya?" Senyumannya terlihat mengejek sekarang.

Menggeleng-gelengkan kepalanya, Gio mendengus. "Ya kali. Enggak lah." Tetapi saat mengatakan itu kedua mata Gio melihat ke arah lain.

"Beneran?" Kinan menarik tali hoodie yang Gio kenakan. Membuat Gio menunduk lagi. Melihat ke arah Kinan lagi.

"Gue sih b aja," jawab Gio dengan raut wajah datarnya itu.

Kinan semakin memperlihatkan senyumannya. "Serius?" tanyanya lagi.

Kedua mata Gio menatap netra cokelat Kinan lurus-lurus. "Sekali lagi lo nanya kayak gitu gue cium."

Kinan langsung diam. Perlahan-lahan senyum jailnya juga hilang. Melihat itu, Gio yang kini menyeringai.

Tak lama, Kinan memilih bangkit. Melepaskan tangannya dari tali hoodie Gio. "Kinan mau ganti baju dulu," katanya.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now