i swear i'll never leave again

4K 339 302
                                    

Bagian 48 |
I'd give it all to go back

Happy new year🎉🎉 Apa keinginanmu di 2020?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy new year🎉🎉
Apa keinginanmu di 2020?

Vote dan komen lagi yaw✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Ki."

Gio baru saja membuka pintu kamarnya dan melihat Kinan yang sudah berada di dalam sana—duduk di lantai dengan bersandar pada tempat tidur Gio, membelakangi dirinya. Masih mengenakan seragam sekolah. Gio menghela napas pelan dan berjalan mendekat. Duduk di samping Kinan yang kini sedang tersenyum ke arahnya. Gio membalasnya dengan senyum singkat.

Dan belum sempat Gio keluarkan pertanyaan untuk Kinan, Kinan yang lebih dulu bertanya, "Gio, tadi main dulu ya?"

Dengan anggukkan kepala, Gio menjawab, "Iya." Atau lebih tepatnya bermain ke tempat yang tak pernah ingin Gio datangi lagi. Sean memaksa, Gio menurut. Malam ini di jam tujuh lewat di dekat Kinan, Gio mati-matian menahan semua yang ingin Gio keluarkan saat dirinya sudah sampai di kamarnya. Kinan tidak boleh melihat Gio kalap... iya, 'kan?

Semua keberanian yang Kinan kumpulkan berhasil membuat tangan kanannya mendekat ke arah Gio. Menyisir rambut Gio yang jatuh ke dahi. "Sampe berantakkan banget gini—"

"Pulang sekolah tadi sama siapa?" Raut wajah kekhawatiran Gio tidak bisa ditutupi lagi. Terlihat begitu jelas. Gio tidak dapat memerhatikan Kinan lebih lama karena Sean sudah menunggu dirinya.

Kinan yang merasa masih diperhatikan oleh Gio karena pertanyaannya tadi, menyembunyikan senyumannya. Tangannya turun. "Dijemput sama Ayah. Terus pulangnya Kinan bikin cookies gitu. Saking senengnya mau anterin Gio ini, Kinan jadi gak ganti seragam. Nih cookies-nya! Ada yang bentuk kura-kura juga."

Tangan Gio menerima tempat makan transparan yang Kinan berikan padanya. Dirinya merasa lega sekarang. Sudah mengetahui Kinan tidak apa-apa. Mengetahui Kinan juga terlihat begitu senang. Gio mengamati Kinan kembali. "Thanks, Ki. Nanti gue makan. Lo ke sini sama siapa?" Dan mengambil tangan Kinan yang bebas untuk Gio genggam erat-erat.

"Siapa lagi kalo bukan abang gojek? Eh ya, Gio harus tau tadi abangnya baik banget sama Kinan, karena abangnya udah baik jadi Kinan kasih abangnya cookies yang Kinan buat dua."

Gio melihat Kinan yang sedang bercerita padanya dengan mata bulatnya yang agak melebar. Lucu. "Lo ngasih abangnya cuma dua aja?" Bahkan karena melihat wajah Kinan seakan Gio lupa kekesalannya beberapa menit lalu. Bagaimana jika Kinan tidak ada di dekatnya? Gio pasti sudah menghancurkan barang-barang di kamarnya tadi.

Kepala Kinan mengangguk. Membuat poninya ikut bergoyang. "Kalo kebanyakan nanti Gio cuma makan dikit. Ini kan Kinan bikin buat Gio. Semoga Gio suka ya!"

1.3 | lines ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang