like to be you

7.8K 663 1.2K
                                    

Bagian 18 |
can I kiss you or not?

Bagian 18 |can I kiss you or not?

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Akhirnya malming aku up. Nungguin gak? Nungguin gak?

Sori lama ya hiks. Vote dan komen lagi dund✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Jangan ngeliatin dia."

Kinan yang mendengar suara Rama di hadapannya pun langsung mengalihkan pandangan ke arah mata Rama lurus-lurus. Istirahat kali ini Kinan memang ditemani oleh Rama, sedang Flora dan Viorent yang katanya mau menemui Kinan tetapi hingga saat ini kedua teman Kinan itu belum terlihat juga. Tadinya Kinan sedang melihat ke arah Dean dan Gio yang bertepatan duduk di belakang Rama. Kinan bingung yang dimaksud Rama dengan 'dia' itu siapa. Kinan memilih untuk memasukkan mie ayam yang Kinan ingini sejak pelajaran berlangsung itu ke dalam mulutnya.

Kantin lantai satu ini memang kebanyakan senior-senior Kinan. Jarang sekali anak kelas 1 dan 2 yang terlihat kecuali Gio. Kinan melihat ke arah laki-laki itu lagi. Gio yang sedang duduk di atas meja kantin, tertawa-tawa juga bersama teman-temannya dan yang pasti ada Sandra di sana. Tanpa Kinan duga sebelumnya Gio menoleh ke arah Kinan yang anehnya sekarang Gio malah memperlihatkan senyumannya itu, Kinan menundukkan kepalanya cepat-cepat dan menggenggam erat-erat sumpit di tangannya. Dasar bunglon! cerca Kinan dalam hati.

Dan tak jauh dari meja Gio sudah ada Dean. Entahlah, Dean menyadari kehadiran Kinan atau tidak tetapi yang pasti Kinan melihat Dean terus-terusan memainkan ponselnya itu, sesekali juga menyahuti perkataan teman-temannya lalu berkutat lagi dengan benda pipih itu. Dan Kinan dengan bodohnya mengeluarkan ponsel dari saku seragam, namun Kinan tidak menemukan satu pun notif dari Dean di layar ponselnya.

"Anna."

Mendengar suara Rama yang memanggilnya, Kinan langsung meletakkan ponselnya di atas meja. Melihat ke arah Rama lagi. "Apa, Kak Rama?"

Sebelum menjawab pertanyaan Kinan itu, Rama dengan perlahan menolehkan kepalanya. Melihat ke arah belakangnya itu dan tidak berlangsung lama, Rama memerhatikan Kinan kembali. "Emang bener ya, Anna jadi ikut ekskul baseball?" tanyanya. Hampir saja Rama lupa ingin menanyakan hal ini kepada Kinan.

Diberi pertanyaan seperti itu, Kinan mengernyit samar. Seingatnya, Kinan memang belum menceritakan pada Rama perihal Kinan sudah mendaftarkan diri di ekskul apa. Kemudian, kepalanya mengangguk. "Ah iya, Anna belum ngasih tau Kak Rama kalo Anna jadinya masuk ekskul baseball. Tapi Kak Rama tau dari mana emangnya?" Kinan bertanya balik.

"Ola. Jadi, kapan mulai ekskulnya?" Rama memberikan Kinan pertanyaan lain. Sebenarnya Rama lebih memilih Kinan untuk masuk ke dalam ekskul basket bersama dirinya. Rama bisa dengan leluasa juga menjaga Kinan. Hanya itu yang Rama pikirkan.

1.3 | lines ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin