where were you in the morning

7.6K 628 921
                                    

Bagian 15 |
there was something in between you and me

Bagian 15 |there was something in between you and me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku up cepet nich, seneng gak? (:

Vote dan komen lagi ya. Biar up cepet lagi✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Kak Rama, gak tidur ya semalem?" Kinan melihat ke arah Rama yang baru saja menutup pintu mobil dan berjalan di samping laki-laki tinggi itu. Memperhatikan kedua mata Rama. Pukul 06.35 am mereka baru saja sampai di Pertiwi dan Rama seperti biasa menjemput Kinan untuk berangkat ke sekolah bersama.

Rama membuka hoodie maroon-nya itu sebelum akhirnya bertanya, "Keliatan banget emangnya ya, Ann?"

Kepala Kinan mengangguk. "Kak Rama yang selalu bilang sama Anna kalo Anna gak boleh tidur malem-malem, tapi Kak Rama sendiri malah yang gak sering tidur. Tuh liat mata Kak Rama jadinya!" celoteh Kinan yang justru dibalas oleh Rama dengan kekehannya.

Tangan Rama lalu mengusak rambut Kinan hingga berantakkan. Kinan mencoba menghindar, Rama beralih merangkul leher Kinan itu seraya melanjutkan langkah kakinya di koridor lantai satu. "Nggak sering banget kali, Ann." Rama mencoba mengelak. Dirangkulannya, Kinan berusaha menjauhkan tangan Rama itu.

"Mau Anna ingetin gak kapan aja? Anna inget nih," kata Kinan dan akhirnya dapat melepaskan tangan Rama dari lehernya. Kinan memilih untuk duduk di koridor tepat di depan kelas Rama. Rama ikut duduk di sebelahnya.

Rama menggeleng dengan senyum tipisnya itu. "Enggak usah. Anna, bawa sarapan gak? Mau sarapan bareng sama Kak Rama? Ke kantin yuk?"

Ingat sarapan, Kinan jadi ingat Dean. Tadinya, pagi-pagi sekali, setelah Kinan sadar bahwa semalaman Dean bersamanya. Menunggu Kinan tidur dan membuatkannya makan malam juga, Kinan berniat untuk mengajak Dean sarapan bersama. Tetapi, Kinan belum menemukan chat dari Dean atau pesan singkatnya yang belum juga dibalas oleh Seniornya itu. Kinan menghela napas pelan.

Seraya merogoh tas ranselnya—Kinan mengambil tempat makan yang ia bawa, Kinan berujar, "Anna bawa sarapan. Pagi-pagi banget Anna buat sendiri. Kak Rama, mau gak?" Dari pada tidak jelas untuk menunggu balasan dari pesan singkat yang Kinan kirimkan pada Dean, Kinan membuat sarapan untuknya sendiri. Kak Dean, ke mana ya?

"Apa tuh, Ann?" Di sebelahnya, Rama bertanya.

Kinan lebih dulu memberikan tempat makan berwarna kuning itu pada Rama dan menjawab, "Sandwich." Kali ini, dengan senyum tipisnya.

Rama menerima tempat makan berukuran sedang itu. "Kak Rama kira Anna buat nasi goreng."

"Kalo Anna bisa, Anna buat nasi goreng. Eh ya, Anna jadi kangen makan nasi goreng buatan Mamanya Kak Rama." Kinan mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Dirinya mengamati lapangan di depan sana dan matanya terlihat menerawang. Sudah sangat lama sekali Kinan tidak bertemu dengan Kila—Ibunya Rama. Kinan saja tidak ingat kapan terakhir kalinya melihat Kila. Kinan kangen.

1.3 | lines ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang