life of the party

4.2K 339 101
                                    

Bagian 40 |
together we can just let go

Bagian 40 |together we can just let go

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Main tebak-tebakkan lagi kuy. Terus liat Trailer Lines ya wkwkw

Vote dan komen janlup✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

Dean mengamati Kinan yang terlihat berkali-kali menampilkan senyumannya. Sesekali menengok ke arah Dean. Kinan sore ini sedang memberi makan Sergio di depan sana dengan Pak Theo yang memang bertugas untuk menjaga semua kuda-kuda.

"Siapa namanya?"

Kepala Dean menoleh ke kiri. Di sebelahnya memang ada Adriel. Memerhatikan Kinan juga di sana. "Namanya Kinan, Om." Dean menjawab, beralih lagi melihat Kinan setelah itu.

Adriel manggut-manggut. Ia diam sebentar dan mengatakan, "Kemarin Mikayla ke sini sama Mama kamu, ikut kasih makan Sergio juga. Kangen katanya."

Mendengar itu, Dean menghela napas pelan. Aubrey—Mama Dean, itu memang sangat dekat dengan Mikayla. Dan saat Mikayla pergi yang paling sedih ya Aubrey juga. Menanyakan kabar Mikayla pada Dean berkali-kali. Bahkan menyuruh orang kepercayaannya juga untuk mencari di mana gadis itu berada. Memang sebegitunya.

"Oh," sahut Dean singkat. Enggan untuk membicarakan Mikayla lebih jauh lagi.

"Dulu bukannya kamu ya yang pengen banget Mikayla balik? Kok sekarang malah ngehindarin dia?"

Dean mengernyit. "Om kata siapa?"

"Mama kamu lah. Mikayla cerita juga ke Mama kamu kalo kamu gak mau ketemu sama dia," jelas Adriel.

"Aku udah ketemu sama dia di rumah semalem kok, Om."

"Mama kamu itu jarang keliatan seneng, tapi semenjak ada Mikayla dia jadi beda. Jangan ngerusak kebahagian Mama kamu." Sebelum bangkit, Adriel menepuk bahu Dean dua kali dan pergi untuk menemui Pak Theo di depan sana, menggantikan Kinan yang kini berjalan menuju ke arah Dean.

"Kinan seneng banget. Akhirnya bisa juga ngasih makan Sergio. Makasih, Kak Dean!" ujar Kinan terdengar tulus. Duduk di sebelah Dean dan menerima jus wortel yang Dean berikan.

"Sori baru ngajak lo ke sininya sekarang."

Kinan meletakkan gelas yang tadi ia pegang ke sampingnya dan tersenyum sumringah. "Nggak apa-apa. Yang penting Kak Dean gak lupa sama janji Kak Dean sendiri. Oh ya, tadi Sergionya nurut banget beda sama Pororo yang gak mau Kinan kasih makan," celoteh Kinan.

Terlihat begitu lucu bagaimana Kinan bercerita. Dean bisa mendengar ocehan Kinan tanpa merasa bosan sama sekali. Dan yang Dean lakukan sekarang adalah menyentuh kedua bahu Kinan dan mengarahkan gadis itu untuk membelakanginya. Kinan terlihat kegerahan. Terbukti juga peluh sudah membasahi dahinya.

1.3 | lines ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang