treat you better

5.4K 402 124
                                    

Bagian 44 |
I just wanna give you the loving
that you're missing

Bagian 44 |I just wanna give you the lovingthat you're missing

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku memutuskan untuk double up. Sori ya yang nungguin. Semoga kedepannya aku
up cepet🙂👌

Vote dan komen lagi ya biar semangat lanjutinnya gitchu✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

Kinan merasakan sebuah tangan yang mulai memeluk tubuhnya dari belakang. Setelah mengobrol dengan Dean dan Adam yang menemui mereka berdua, Kinan memutuskan untuk pergi ke kamarnya. Salah satu alasannya juga karena kantuk yang datang. Meninggalkan Dean dengan Ayahnya di halaman belakang. Dan di sini lah Kinan; mencoba memejamkan matanya dan menghiraukan pelukan yang semakin mengerat.

"Bangun dong, Ki. Gue ke sini buat nemuin lo nih."

Itu jelas saja suara Gio. Kinan sedikit agak kesal sebenarnya. Menunggu kabar Gio yang tak kunjung Kinan dapatkan. Menunggu balasan Gio pada chat yang berkali-kali Kinan kirimkan. Padahal Kinan juga sudah bilang jika Gio akan menemuinya setidaknya beritahukan Kinan terlebih dahulu. Jangan tiba-tiba seperti ini.

Tapi... bukan itu yang menjadi permasalahannya sekarang. Bagaimana bisa Gio masuk ke dalam kamarnya. Kinan seketika itu juga membuka matanya dan mengubah posisinya. Berhadap-hadapan dengan Gio yang sialnya terlihat begitu menarik. Kinan saja sampai lupa dengan kekesalannya pada Gio jika Gio terlihat seperti ini. Tetapi.. tidak!

"Kan Kinan udah bilang kalo mau ke sini kasih tau Kinan dulu!" Kinan memilih untuk duduk, bersandar pada headboard. Membawa selimut putihnya untuk menutupi tubuhnya itu.

Gio melakukan hal yang sama. Menyandarkan sisi kepalanya pada headboad dengan tangan kanan yang terangkat untuk merapikan rambut Kinan. "Kaget gak gue di sini?" tanya Gio dengan senyum tipisnya yang Gio selipkan setelah bertanya seperti itu. Mengusap sisi wajah Kinan juga yang terasa dingin di kulitnya.

Kepala Kinan menggeleng. Cemberut juga. "Kok bisa ada di sini?" Di dalam kamar Kinan seperti ini. Kinan melihat ke arah pintu putih di depannya. Kinan perlu mengunci pintu kamarnya sekarang juga tidak?

Dengan santainya Gio menjawab, "Lewat jendela."

Tatapan Kinan beralih pada jendela di samping kirinya. Tertutup rapat. Lalu, melihat ke arah Gio. "Jendela lagi? Kok bisa?"

"Kalo gak bisa gue gak akan ada di sini, Ki. Di deket lo kayak gini." Kekehan Gio terdengar setelah itu. Dan perlahan-lahan tawanya hilang semakin mendekatnya Gio dengan Kinan. "Jangan kesel lagi dong. Seenggaknya kan gue dateng. Masih bisa dibilang malming juga kok ini," lanjut Gio dan mencium pipi Kinan.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now