bad reputation

8.3K 708 1.5K
                                    

Bagian 11 |
i don't care what they say about you, baby

Seperti biasa, aku up cepet kalo banyak yang komen nich✨✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti biasa, aku up cepet kalo banyak yang komen nich✨✨

Ini belum diedit tapi... Enjoy gais.
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

304. Masih sama, Yan.
Read. 21.25 pm.

Dean membaca sekali lagi pesan singkat yang beberapa menit lalu temannya itu kirim. Membiarkannya begitu saja tanpa ada niatan untuk membalas. Karena Dean tahu, untuk apa juga. Dan dari banyaknya pesan singkat yang mengatakan hal serupa, Dean bisa menarik satu garis besar; Dean seharusnya tak perlu sampai sebegininya.

Lalu, Dean melihat ke arah Abby yang baru saja menyingkirkan mug putih dari tangannya—itu berisikan hot chamomile tea, dan beralih memeluk kedua kakinya yang memang Abby naikkan ke atas kursi di depan meja makan itu. Mereka sedang duduk berhadap-hadapan. "Boleh aku tebak gak siapa yang ngirim kamu itu chat, yang ngebuat kamu jadi langsung diem gini?" Suara Abby terdengar. Raut wajahnya terlihat berbeda.

Tadinya Abby senang mengetahui bahwa Dean malam ini jadi untuk menemaninya di rumah. Dan juga sebelum Dean fokus pada ponselnya, mereka membahas banyak hal, walaupun Abby yang paling banyak berbicara. Dean yang di depannya beberapa menit lalu, berbeda sekali dengan yang sekarang. Abby harap tebakkannya salah mengenai perubahan didiri Dean itu.

"Siapa?" Dean bertanya. Memasukkan benda pipih hitam itu ke saku jaketnya. Lalu, Dean bangkit untuk menuju ke arah lemari pendingin di dekat Abby.

Abby mengetukkan jari telunjuknya ke atas meja. Melihat ke arah sampingnya. Dean sedang mengeluarkan botol air mineral dari lemari pendingin. Menegaknya langsung. Kemudian, Abby menarik napasnya pelan sebelum akhirnya mengatakan, "Apa yang harus ditunggu lagi sih? Bukannya udah jelas ya semuanya?" Abby justru memberikan Dean pertanyaan baru.

Mungkin Abby tidak tahu betapa berefeknya kata-kata itu untuk Dean, karena yang terlihat kini Dean sudah mengencangkan rahangnya. Lalu, tak lama Dean mendengus seraya tersenyum masam. Berjalan mendekat ke arah Abby, berdiri tepat di sampingnya. Dean menyandarkan belakang tubuhnya pada meja di belakangnya itu dan sekarang menundukkan kepalanya untuk melihat Abby. "Lo cuma tau sebagiannya aja, By," katanya dengan pelan. Nyaris berbisik.

Abby mendonggakkan kepalanya, menantang tatapan Dean itu. "Coba kasih tau aku apa yang aku gak tau?" tanyanya kemudian.

Banyak, By. Dean menjawab dalam hati. Jawabannya memang banyak sekali hal yang tidak Abby ketahui dan Dean selalu berusaha untuk menutupi—meskipun Dean sadar, pasti hal itu akan menyakiti dirinya nanti. Dan Abby tidak perlu tahu itu.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now