believe

4.5K 371 304
                                    

Bagian 41 |
and I believe in you

Bagian 41 |and I believe in you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini agak gimana gitu. Skip aja kalo gak kuat lol

Vote dan komen dund biar rame✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

Namanya Juli. Gadis yang dekat dengan Rama dan Gio bahkan mengenal Kinan juga. Mengalami kecelakaan karena nekat untuk ikut dengan Gio yang memang saat itu sedang mengikuti balapan mobil liar, dan itu Sean yang mengepalai.

Gio sering menang dan teman-temannya menyukainya, apalagi Sean. Entah sudah berapa lama Gio ikut dengan hal semacam itu dan berteman baik dengan Sean. Hingga hari di mana Gio yang berniat berhenti untuk terakhir kalinya. Tidak ada lagi bertemu dengan Sean dan teman-temannya di arena balap. Tidak ada lagi ketakutan di wajah Juli. Tidak ada lagi bentakkan dari Rama yang menyuruhnya untuk tidak pergi ke sana lagi. Gio akan mengakhiri itu semuanya.

Satu balapan lagi dan Gio berhenti.

Namun siapa sangka, hari itu yang mengharuskan Gio untuk semakin dalam menyelami segala hal yang telah menariknya ke dasar ketakutannya. Juli tidak bisa diselamatkan, sedangkan dirinya kritis. Dan saat pertama kali membuka mata yang terlihat wajah Rama yang begitu membencinya.

Rama jelas menyayangi Juli lebih dari apa pun dan Gio—yang sudah berkali-kali Rama peringatkan untuk tidak mengikuti balapan liar lagi, malah mengikutsertakan Juli juga. Seharusnya Gio bisa mencegah Juli yang nekat itu untuk tidak masuk juga. Seharusnya Gio tidak perlu mementingkan egonya sendiri. Seharusnya Gio berhenti saja di malam itu dan membawa Juli pulang.

Penyesalan memang selalu datang terakhir, namun dari hal itu juga bukankah bisa menjadi patokan untuk tidak melakukan hal yang sama?

Dan untuk Kinan, Gio tidak ingin melakukan hal yang sama.

"Hei, Baby." Suara Gio serak. Kedua matanya agak memerah dan Kinan di depannya terlihat begitu menarik. Memakai kemeja putih polos yang Kinan masukkan ke dalam celana jinsnya dengan rambut panjang yang Kinan buat ikal di bawah. Penampilan biasa dan Kinan terlihat sebegitu menariknya di mata Gio kini. Gio tahu Kinan baru pulang setelah pergi dengan Adam. Mungkin makan malam berdua atau apa. Tetapi yang terpenting Gio bisa bebas masuk ke dalam kamar pacarnya.

Pacarnya yang Gio tahu takut padanya.

Kata takut sudah bersarang di kepala Gio semenjak bertemu dengan Rama di makam Juli itu hingga sekarang.

Dan Gio akan memastikan bahwa memang benar-benar Kinan takut padanya.

"Gio, abis ngapain? Kok berantakkan banget?" Suara Kinan terdengar. Kinan berjalan mendekat ke arah Gio yang duduk di meja belajarnya masih dengan tatapan yang tidak beralih dari Kinan.

1.3 | lines ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang