act like you love me

6K 469 528
                                    

Bagian 30 |
I wake up wishing everything was
just a dream

Bagian 30 |I wake up wishing everything wasjust a dream

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini part buat yang nunggu aja✨✨

Jangan lupa vote dan komennya ehehhee
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Ini dia si tukang tidur."

Kinan mengusap kedua matanya yang masih saja terlihat sembab. Setelah menangis hingga ketiduran ditemani Ayahnya—itu karena pergi bersama Dean tadi sore dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 19.10 pm. Di rumahnya sekarang lebih tepatnya di dapur sudah terlihat Rama dan Adam di sana. Tadinya niat Kinan ingin mengambil air minum untuk di bawa ke kamarnya. Suaranya masih serak.

"Anna udah bangun dari tadi," sangkal Kinan dan Rama malah menarik dirinya ke dalam pelukannya itu. Mendekap Kinan erat-erat seraya tertawa. Kinan sendiri mencoba melepaskan tubuhnya dari kukungan Rama. "Anna gak bisa napas, Kak Rama!"

Rama langsung melonggarkan kedua tangannya itu. "Capek gak nangis?" tanya Rama. Kedua matanya mengamati Kinan yang sekarang sedang menuangkan air mineral ke dalam gelas berukuran besar. Rama tahu Kinan menangis ya karena siapa lagi jika bukan Adam yang memberitahukan dirinya.

Saat ini juga Adam sedang membuat cupcakes—sebagai permintaan maaf untuk Kinan dan juga berharap Kinan tidak akan sedih lagi. "Ann, mau bantu Ayah?" Kini Adam yang angkat bicara. Di depannya sudah ada dua wadah berisikan krim putih.

Kinan tidak perlu repot-repot untuk menjawab pertanyaan Rama tadi. Dengan kedua tangan yang ia eratkan di gelas, Kinan menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya Kinan tidak marah pada Ayahnya hanya saja Kinan belum bisa menerima apa yang sudah Ayahnya lakukan di belakangnya itu. Tetapi tetap saja sekecewa apa pun Kinan pada Adam, Kinan tidak akan pernah bisa berlama-lama mendiamkan Adam. Kepala Kinan terlihat mengangguk. Senyum Adam terlihat.

"Anna tinggal aduk krim yang ini sama yang ini. Ayah udah kasih pewarna makanannya. Kuning sama pink kesukaan Anna." Adam memberikan intruksi, sedang dirinya sekarang mengeluarkan cupcakes dari oven. Meletakkannya di meja samping Kinan.

"Kak Rama bantuin sini." Tangan Rama mendekatkan satu wadah krim yang berwarna kuning itu. Mengaduknya perlahan dengan satu gerakkan memutar dengan arah yang sama.

Kinan menoleh ke arah Rama sebentar dan menemukan warna merah keunguan di rahangnya. Itu pasti karena pukulan Gio. Kinan meringis. "Sakit gak, Kak Rama?" Kinan tidak bisa menahan untuk tidak bertanya. Dan ketika jarinya sudah akan menyentuh rahang Rama yang lebam itu, tangan Rama menepisnya pelan.

"Gak sakit, Ann." Rama memberikan senyum tipis di akhir kalimat.

Untuk seseorang yang Kinan sayangi, tentu saja Kinan sedikit marah pada Gio yang sudah Kinan peringatkan untuk tidak memukul Rama dan malah melakukan hal sebaliknya.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now