three empty words

4.7K 371 151
                                    

Bagian 39 |
'cause we can't fix what's broken

Bagian 39 |'cause we can't fix what's broken

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Asikk up malem minggu lagi wkwkwkw

Vote dan komen dund gurlsss
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Kinan mau keluar, Kak Rama."

Saat mengatakan itu, Kinan tidak menoleh ke arah Rama yang memang sedang duduk di sebelahnya. Pagi-pagi sekali Rama sudah berada di rumah Kinan dan mau tidak mau Kinan akhirnya berangkat ke sekolah bersama Rama juga. Duduk di kursi penumpang dengan keterdiamannya hingga mereka berdua telah sampai tujuan.

Rama melepas seatbelt terlebih dahulu. Menghadap ke arah Kinan sepenuhnya. Melihat leher Kinan lurus-lurus. "Nyesel gak sekarang?" Itu benar-benar sindiran.

Rama sudah tahu dari kemarin malam tentang kejadian yang menimpa Kinan. Kinan juga tidak tahu dari mana Rama mengetahui itu. Kinan yang masih melihat ke sampingnya menghela napas pelan. "Nyesel apaanya sih?" tanyanya dengan tidak bersemangat.

"Masih deket-deket sama Gio?" jelas Rama dan yang sekarang Rama lakukan setelah mengatakan itu adalah menyibakkan rambut Kinan yang menutupi lehernya itu. "Mana coba sini Kak Rama liat."

"Gak usah dipegang." Kinan menyingkirkan tangan Rama dan menghindar. Beruntungnya bekas memarnya sudah tidak sejelas kemarin.

Rama merasa harus menjaga Kinan lebih-lebih lagi. Merasa bodoh juga membiarkan Kinan mendapat perlakuan seperti ini. Seharusnya Kinan tidak boleh merasakan hal yang sama lagi. Cukup dulu saja. "Gio itu musuhnya banyak, Ann. Kak Rama udah bilang ini berkali-kali. Itu resikonya Anna deket-deket sama Gio," kata Rama tanpa mengeluarkan ekspresi apa-apa.

Sangat begitu yakin juga jika memang Gio lah alasan yang menimpa Kinan. Rama agak mengencangkan rahangnya memikirkan itu.

Mendengar ucapan Rama tadi, Kinan menggelengkan kepala. Masih belum ingin melihat lawan bicaranya. "Ini bukan karena deket-deket sama Gio. Tapi emang ada aja orang jahat yang pengen Anna begini," sanggah Kinan dengan tatapan menerawangnya. Mencoba mengingat kembali yang orang itu katakan padanya.

"Anna emang ngapain sampe ada orang yang nyelakain Anna?"

Kinan diam. Tidak mendapatkan jawaban apa-apa di otaknya.

Rama agak mendengus saat Kinan tidak menjawab pertanyaannya. "Nggak tau kan? Pasti karena Gio alasannya."

"Kak Rama, emangnya tau dari mana?" Kali ini, Kinan menoleh ke arah Rama. Dari ucapan Rama, laki-laki itu terdengar yakin sekali dengan hal itu.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now