if you're not the one for me who is

5.2K 312 353
                                    

Bagian 52 |
love me, tell me that you'll stay

Kangen gak? Huhuoh ya ada revisi sedikit di part sebelumnya ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kangen gak? Huhu
oh ya ada revisi sedikit di part sebelumnya ya

Vote dan komen✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

Kinan menciumnya.

Itu yang Gio tahu. Tidak bisa dipungkiri juga untuk perlakuan Kinan yang tiba-tiba seperti ini membuat jantung Gio berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Dan Gio merasa sebagian kemarahannya tadi menguar perlahan-lahan. Melupakan juga bahwa tadi hampir saja Gio ingin mendorong Kinan menjauh dari hidupnya.

Memutuskannya.

Lalu, tangan Kinan yang mencengkeram lengannya perlahan mengendur, berganti memeluk leher Gio. Gio masih dengan keterdiamannya. Tidak melakukan apa-apa. Sebelum Kinan melepaskan pagutannya itu, Gio sudah lebih dulu membuka matanya. Memerhatikan Kinan dengan sudut kiri bibirnya yang terangkat sedikit. Kinan masih saja memejamkan matanya hingga suara Gio terdengar mengatakan,

"Gak jago lo cium gue-nya."

Duh. Kinan langsung menggigit bibir bawahnya itu dan menyembunyikan pipinya yang memerah di leher Gio. Tidak ingin membuka kedua matanya cepat-cepat. Kemudian yang Kinan tahu, tangan Gio sudah memeluk pinggangnya. Membuat tidak ada lagi sekat maupun jarak di antara mereka berdua. Benar-benar menempel. Dan sesekali Kinan merasakan Gio mengecup kepalanya.

"Gue harus ngomong kayak gitu dulu ya supaya lo mau cium gue?" Kekehan Gio terdengar setelah mengatakan itu.

Kepala Kinan dengan cepat menggeleng. "Jangan marah-marah lagi. Jangan usir Kinan lagi. Pokoknya jangan kayak gitu lagi ya, Gio?" Yang tidak ingin Kinan temani, malah ingin Kinan menjauh dari dirinya. Yang tidak ingin Kinan berada di dekat dirinya. Kinan benci ketika Gio bersikap seperti itu padanya.

Tetapi, Kinan juga tahu ada saatnya seseorang ingin sendirian. Tidak dengan seseorang yang paling dekat dengan dirinya. Benar-benar sendirian. Namun Kinan pernah mendapati hal yang lebih-lebih dari ini jika Kinan meninggalkan Gio sendiri dengan semua masalahnya.

Menanggapi ucapan Kinan tadi, Gio mengangguk. Makin mengeratkan kedua tangannya di pinggang Kinan. "Lo dianter sama siapa ke sini? Gak sendirian, 'kan? Gak ada yang gimana-gimana, 'kan?" Karena jelas yang lebih Gio khawatirkan bukan dirinya melainkan Kinan.

Kinan lebih dulu menjauh dari tubuh Gio. Menyandarkan lagi punggungnya pada tembok belakang dengan tangan yang kini sudah memainkan rambut Gio di hadapannya persis. "Kinan dianter sama Dava. Untung aja Kak Rama lagi tidur, jadi Kinan bisa ke sini nemuin Gio." Kinan menatap lurus-lurus mata Gio yang sudah lebih dulu memandangnya.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now