because i had you

5.1K 408 301
                                    

Bagian 34 |
there's nothin' left to lose,
because I had you

Bagian 34 |there's nothin' left to lose,because I had you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Up lagi nich malming karena banyak yang komen✨✨

Vote dan komen terus gais wkowkowkwo
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Anna."

Kinan mengusap kedua matanya berkali-kali. Menyibakkan selimut tebalnya dan memilih untuk duduk dengan masih menutup mata—mencoba mengumpulkan semua nyawanya. Tidak lama, Kinan merasa ada yang bergerak di sebelahnya dan Kinan langsung membulatkan matanya saat itu juga ketika Kinan mengingat bahwa Gio tidur di kamarnya.

Pintu kamarnya tidak dikunci.

Ayah sekarang ada di depan pintu.

Kinan segera menutupi tubuh Gio dengan selimut hingga ke kepala laki-laki itu saat bersamaan Adam membuka pintu kamarnya. Kinan langsung bangkit, mendekat ke arah Ayahnya dan menutup pintu kamarnya rapat-rapat. "Ayah, kok gak bangunin Anna dari tadi?" tanyanya dengan detakan jantung yang dua kali lebih cepat itu. Tidak bisa membayangkan jika saja Adam melihat Gio di kamarnya.

"Ayah udah bangunin Anna dari tadi. Anna-nya aja yang gak mau bangun. Alarmnya rusak lagi?" Adam memberikan Kinan pertanyaan lain.

Kinan menganggukkan kepalanya cepat-cepat. "Kalo gak rusak pasti kedengeran, ini mah enggak sama sekali." Kinan cemberut.

"Pake hape aja kalo gitu, Ann. Atau belajar bangun pagi sendiri."

"Anna bisa bangun pagi sendiri," sanggah Kinan.

Terlihat Adam manggut-manggut. "Iya, pas hari libur doang. Cepet sana mandi terus sarapan sama Ayah di bawah. Hari ini juga Ayah yang nganter Anna ke sekolah." Setelah mengatakan itu, Adam menyelipkan senyum tipisnya melihat kedua mata putrinya berbinar.

"Asik dianter Ayah lagi. Kalo bisa setiap hari, Yah." Kinan mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Detakan jantungnya sudah terganti oleh kesenangannya di pagi ini.

"Sana cepetan mandi."

Kinan mengangguk dan saat melihat Ayahnya yang akan meninggalkannya, Kinan langsung berjinjit dan mencium pipi Adam sekilas. "Makasih udah bangunin Anna ya, Yah." Diberikannya senyum tulus, Adam membalas senyumannya dan melanjutkan langkah kakinya lagi.

Sementara Kinan sudah melihat Adam yang menghilang itu, Kinan masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Menghampiri Gio yang masih saja tertidur itu.

"Gio." Kinan menepuk pipi Gio berkali-kali.

Gio hanya meresponsnya dengan bergumam. "Hm." Tidak bergerak sama sekali.

Kinan menjadi geram sendiri lalu yang Kinan lakukan sekarang adalah mendorong-dorong tangan Gio itu. "Gio, bangun cepetan terus pulang sana," katanya. Gio harus cepat-cepat pulang sebelum Ayahnya tahu.

1.3 | lines ✓Where stories live. Discover now