running low

7K 567 421
                                    

Bagian 24 |
and maybe I will never feel
you gave me something so real

Bagian 24 |and maybe I will never feelyou gave me something so real

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku udah revisi. Baca ulang part ini ya, biar gak bingung aja ke depannya hehe

Enjoy gais✨✨
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

"Miss me?"

Dean baru saja pulang sekolah dan berniat untuk berjalan ke dapur untuk minum. Tetapi, ketika mendengar suara perempuan yang sudah agak lama tidak Dean dengar lagi secara langsung, Dean terdiam di tempatnya berdiri. Memandang perempuan yang sedang duduk bersandar pada meja bar dengan kaki yang disilangkan juga rokok yang berada di tangannya. Semakin Dean mendekat semakin terlihat juga bahwa ada Abby di sana.

Langsung saja Dean menyapa, "Hai, Mom." Lalu duduk di samping Ibunya dan mencium pipi kiri Aubrey. Belum sempat Dean menjauh, Aubrey lebih dulu menahannya. Memeluk leher Dean erat-erat dan membisikkan Dean betapa rindunya Aubrey pada putranya itu.

Di tahun ini, kali pertama Aubrey meninggalkan Berlin dan langsung menemui Dean. Putranya yang jauh dari dirinya. Putranya yang lebih memilih untuk tidak tinggal bersamanya. Dan meskipun begitu, Aubrey menerima keputusan anak keduanya itu. Seharusnya juga Aubrey bersama Aiden, namun suaminya itu mengatakan dirinya akan menyusul beberapa hari lagi.

"Kamu belum jawab pertanyaan Mama." Masih belum ingin juga melepaskan pelukannya itu, Aubrey mengeluarkan suaranya lagi.

Dean memejamkan kedua matanya. Berada di pelukan Mamanya itu tentu saja membuatnya nyaman. Terlebih, pelukan seperti ini tidak sering Dean dapatkan. "Yang mana?"

"Kangen?"

Oh.

Kepala Dean mengangguk dan merasakan usapan lembut di kepalanya hingga ke bahunya itu. Lalu, Dean mengubah posisinya. Bersandar pada pundak Aubrey hingga bisa melihat Abby di depannya. Abby tersenyum.

"Kamu juga ganti nomor dan gak ngasih tau Mama?"

Saat suara Mamanya yang terdengar agak tidak percaya itu terdengar, Dean mengalihkan pandangannya dari Abby. "Ah iya, aku lupa. Masukkin nomor Mama aja ke sini." Dean bangkit dan mengeluarkan ponselnya dari saku seragam. Memberikan benda pipih itu ke Aubrey sebelum akhirnya Dean menjauh untuk berjalan ke dekat Abby.

Seraya menuangkan air mineral ke dalam gelas yang lebih dulu Dean ambil, Dean mengatakan, "Lo gak ngasih tau gue dulu? Serius?" Tentu saja dengan berbisik.

Abby menoleh ke arah sampingnya. Melihat Dean yang memang lebih tinggi dari dirinya itu. "Tante Aubrey mau ngasih kejutan buat kamu. Ya, aku gak kasih tau kamu lah," jawab Abby dengan senyumannya yang ia keluarkan setelah itu.

1.3 | lines ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang