JANDA MUDA

50.9K 2.8K 28
                                    

Rachel tiba di PT. Fajar Bangun. Salah satu perusahaan pengembang spesialis taman. Anak perusahaan PT. Majapahit yang terkenal sebagai kerajaan perusahaan properti terbesar bertaraf internasional.

Bukan karena pekerjaan nya yang membuat Rachel sebegitu semangat, tapi karena orang yang akan ditemui nya. Semangat dari Bapak Yahya menular padanya, bahkan lebih banyak sekarang. Semenjak menerima kartu nama yang diberikan pak Yahya, Rachel semakin tidak sabar ingin bertemu dengan orang yang tertulis nama nya di kartu nama itu.

Rachel kali ini mungkin memang sangat beruntung, karena begitu memasuki lobby orang yang ingin ditemunya ada di sana. Lelaki itu sibuk mengitari sebuah miniature taman berukuran 3 x 4 meter yang terpajang di lobby. Lelaki yang memakai kemeja Navy berpadu dengan dasi hitam polos, sangat fokus pada yang dilihatnya sampai tidak menyadari kehadiran seseorang di sampingnya.

Rachel terdiam sebentar, ikut memperhatikan apa yang salah dengan miniature taman itu hingga lelaki dengan perawakan kaukasia yang berdiri di samping nya terlihat begitu terganggu dalam pikiran nya.

"Kenapa kolam nya tidak pindahkan ke sini saja? Agar nanti nya lo bisa membuat jalan di tengah sini, jadi lampu jalan nya akan menerangi bagian central hingga ke pinggir" Kata Diandra memberi saran sambil menunjuk bagian miniature yang di maksud nya.

Lelaki tersebut menghela lega "Oh My God, kenapa dari tadi tidak kepikiran ya, You are so Brilliant. Thanks" Ujar lelaki itu seperti baru saja mendapatkan ide baru. Tapi lagi-lagi dia masih fokus melihat miniature nya dan tidak memperhatikan siapa yang berbicara padanya.

"Lo selalu mengatakan itu setiap kali gue kasi saran" Balas Rachel menatap Hisyam dengan penuh senyum.

Baiklah, Hisyam mungkin baru sadar setelah mendengar kalimat Rachel yang selanjutnya hingga dia mau mengalihkan pandangan dari miniature ke wanita yang berdiri yang di samping nya.

Dengan mata yang berbinar tidak percaya, Hisyam ingin berteriak "DIANDRA" Tapi mulutnya segera di tutup oleh Rachel. Dia masih ingin menyimpan privasinya di depan orang banyak, apalagi ini adalah lobby di mana banyak orang yang memperhatikan mereka.

Hisyam tidak peduli dengan tangan sahabat nya yang mengunci bibirnya, yang pasti tangan nya masih bebas untuk memeluk wanita itu. Hisyam memeluk nya dengan erat tidak peduli jika banyak orang yang melihatnya di lobby.

"Lo di sini, Gue hampir tidak percaya. Ini bukan mimpi kan? Lo benar-benar di sini. I miss You So much Ra"

"Nama gue Rachel, panggil gue Rachel ya" Bisik Rachel saat Hisyam masih memeluknya.

Hisyam tidak peduli, dia berubah nama nya menjadi Rachel atau siapa pun, bagi nya wanita itu tetap lah DIANDRA. Wanita yang telah menjadi sahabat nya semasa kuliah dan sangat dirindukan nya.

"Come in" Hisyam melepas pelukan nya kemudian menarik tangan Diandra hingga wanita itu mengikutinya sampai di ruang kerja agar mereka bisa lebih bebas berbicara.

"Ini benar-benar keajaiban, Gue sudah putus asa mencari lo di mana-mana. Lo benar-benar hilang kontak semenjak kembali ke Indonesia" Hisyam menutup pintu ruangan nya.

"Lo itu kenapa sih pake acara menghilang? Rumah lo yang dulu juga sekarang kosong tidak di tempati, gue email, Chat sampai mencari lo ke rumah. Dan Lo sama sekali gak ada kabar" Lanjut Hisyam kembali memeluk Diandra untuk meyakinkan dirinya tidak lah mimpi.

Meskipun mereka memang pernah sangat dekat, namun sepertinya Diandra merasa kurang nyaman dengan pelukan Hisyam yang berulang kali hingga dia menarik diri sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya itu "Gue butuh waktu buat menata kembali hidup gue Syam" Jawab Diandra mencoba tersenyum agar tidak terlihat begitu menyedihkan.

"Gue bener-bener khawatir sama lo, belum lagi dengan kabar yang beredar tentang mantan suami lo yang selingkuh. Bener-bener brengsek tuh orang" Hisyam geram, tak sadar mengepal tangan nya.

"Sekarang gue baik kok, liat aja kecantikan gue gak luntur kan?" Diandra mencoba melerai amarah Hisyam. Sudah cukup, amarah yang dia pendam. Sebenarnya sudah sangat besar dan dengan tertatih Diandra mencoba meredam nya.

Hisyam tersenyum, sikap narsis Diandra membuatnya luluh "Bokap nyokap lo gimana?" Tanya Hisyam lagi berharap ada kabar baik tentang mereka.

"Mereka masih butuh waktu buat istirahat Syam, gue gak tau seberapa lama waktu yang mereka butuh. Mungkin mereka hanya merasa masih kelelahan" Diandra menunduk. Hadduuuuh.... Dia tidak ingin bersedih sekarang kenapa harus mellow begini.

Hisyam mendekati Diandra, memegang kedua bahunya "Mereka pasti akan bangun, mereka sangat menyayangi kamu, mereka tidak akan membiarkan anak semata wayang nya yang cantik bak dewi ini sendirian melawan keras nya dunia"

"Masih cantik ya?" Diandra melanjutkan candaan nya menutupi kesedihan nya.

"Iya tetep cantik" Jawab Hisyam menjeda kalimat nya "Tapi sayang sudah janda" Lanjutnya terkekeh.

"Janda Muda"

Ini janda muda nya

Ini janda muda nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Diandra janda? Itu benar. Alfa selingkuh dari nya kemudian menceraikan nya? Itu juga benar. Diandra sudah keluar dari rumah mewah keluarga Willianto dan hidup sederhana dengan identitas baru nya? Itu juga benar. Diandra bekerja di perusahaan lain untuk bertahan hidup? Itu juga benar.

Tapi sayang nya dia tidak benar-benar memiliki kebebasan nya. Karena faktanya keluarga Willianto masih selalu mengawasi gerak-gerik Diandra.

Seperti sekarang, tidak perlu menghitung jam. Foto Diandra yang sedang di peluk oleh seorang lelaki langsung sampai di tangan Wiwit, Nyonya Willianto, Ibunda Alfa.

"Segera panggil Diandra ke sini" Perintah Wiwit kepada asisten nya, wajah nya mengeras memandang foto itu.

"Baik Nyonya" Jawab Asistenya

***

DUA ATAPWhere stories live. Discover now