PERTEMUAN KETIGA

21.4K 1.6K 43
                                    

Cinta itu tidak bisa kau tipu

***

Diandra masih sibuk bekerja, belum sepenuh nya melepas perusahaan kepada papah nya Tanta Helvarando. Justru karena dia sudah semakin dekat dengan rencana nya, makanya dia mati-matian menyelesaikan semua pekerjaan nya yang tertinggal agar Papa tidak terlalu bingung nanti nya.

Jam sebelas malam, dia baru saja selesai gathering dengan klien. Pertemuan terbuka di sebuah hotel berbintang lima yang di hadiri ratusan rekan bisnis dari perusahaan lain membuat Diandra cukup intens memberi kejelasan dalam kelanjutan kerja sama nya ke depan agar dia tidak meninggalkan noda pada dua perusahaan yang di pimpin nya selama dua tahun belakangan ini.

"Aku akan memesan kamar di hotel ini untuk istirahat, kalian boleh pulang duluan" Kata Diandra pada tiga orang sekertaris yang di tinggalkan Willianto untuk nya. Sekertaris terbaik yang membantu Diandra selama dua tahun belakangan ini memimpin perusahaan Helvarando dan Willianto. Dua orang lelaki dan satu wanita.

"Saya akan cek in kan kamar buat ibu" Kata sekertaris wanita nya.

"Tidak usah, aku akan melakukan nya sendiri. Kalian boleh pulang istirahat. Atau kalau kalian mau menginap di hotel ini juga tidak apa, nanti bill nya masukan ke perusahaan" Kata Diandra mengerti dengan kelelahan sekertaris nya

"Saya akan pulang ibu,istri dan anak nya menunggu di rumah. Terimakasih untuk tawaran ibu" Balas salah satu sekertaris laki-laki yang umurnya jauh lebih tua dari pada yang lain nya.

"Saya ada janji dengan teman malam ini, jadi saya akan pulang" Jawab lelaki yang satu nya

"Okay, Kalian hati-hati di jalan kalau begitu"

****

Diandra menaiki lift hotel untuk ke kamar nya yang berada di lantai 17. Dia menolak di temani pegawai hotel sampai di kamar, karena hanya membawa tas tentengan yang ringan.

"Selamat malam ibu Diandra" Sapa seorang lelaki di dalam lift, yang sepertinya tidak jauh beda dengan umur Diandra.

Sapaan yang hanya di balas senyuman oleh Diandra karena sempat berfikir bahwa lelaki itu adalah salah satu rekan bisnis nya atau bisa jadi salah satu karyawan nya yang tidak begitu dia kenali. Tapi sepertinya pernah ketemu.

Okelah, Diandra tidak perlu pusing harus mengingat semua wajah yang pernah di temui nya. Karena itu pasti akan melelahkan. Melihat lelaki itu tidak memencet tombol untuk ke lantai manapun Diandra sudah bisa menebak jika lelaki ini pasti ingin ke lantai yang sama dengan nya.

Di hotel tempat nya menginap sat ini memiliki lantai khusus untuk tamu eksekutif  nya. Yaitu lantai 17. Semua kamar di lantai 17 sudah pasti kamar suite. Jika lelaki ini menginap di kamar suite, tentu saja dia bukan orang biasa. Bisa jadi dia rekan bisnis nya. Cukup pikirakan hal itu di dalam lift maka Diandra bisa tenang sekarang.

"Saya baru saja mengantar dokter keluar dari hotel, keadaan tuan Reyzen sudah lebih baik" Kata lelaki itu lagi sambil menunggu lift nya tiba di lantai 17.

"Reyzen?" Tanya Diandra heran mengerutkan dahi nya.

"Ohh.. Jadi kamu sekertaris nya Reyzen yang kemarin menemani Reyzen ke restaurant"Diandra baru bisa mengingat nya sekarang.

Lelaki itu mengangguk sambil tertawa renyah "Iya Bu"

"Reyzen kenapa?" Tanya Diandra penasaran sebelum akhirnya pintu lift terbuka

Lelaki itu mempersilahkan Diandra keluar terlebih dahulu "Bukan kah anda ke sini untuk menjenguk nya?" Tanya nya

Diandra menggeleng dengan cepat "Tidak, Saya ke sini karena ada meeting, dan sekarang mau istirahat" Ujar nya santai berjalan menuju ke kamar nya. Di belakang nya sang sekertaris tetap mengikuti.

DUA ATAPWo Geschichten leben. Entdecke jetzt