HOTEL

42.5K 2.4K 15
                                    

"Ra, jalan yuk"

Ajakan jalan dari Hisyam datang di waktu yang sangat tepat. Diandra memang merasa sangat tercekik saat ini dan butuh ruang untuk refresing. Beban hidupnya sudah sangat berat hingga dia hampir lupa cara bersenang-senang.

Persetan dengan peraturan keluarga Willianto yang mengharuskan dirinya menjadi wanita yang berkelas, anggun, dan selalu menjaga sikap terhadap lelaki. Toh sekarang dia bukan lagi bagian dari mereka dan tunjangan nya juga sudah di cabut. Sekarang Diandra tidak terikat lagi dengan mereka. Mereka tidak mungkin lagi bisa menghukum Diandra karena ini, Diandra tidak punya apa-apa lagi untuk mereka ambil, Diandra tidak punya apa-apa lagi untuk mereka hancurkan.

Meskipun pada dasarnya itulah yang membuat dirinya stress. Itulah yang menjadikan nya sangat ingin mencari penetral. Sudah dua tahun dia meninggalkan kesenangan nya yang dulu. Kesenangan terlahir sebagai putri tunggal Helvarando, Sebagai pewaris tunggal Helvarando Group, hidup bergelimang harta, kuliah di universitas bergengsi di luar negeri, memiliki sahabat dan teman-teman yang menyayangi nya di sekeliling. Dan sekarang semuanya terbalik 180% +++.

Diandra dengan senang hati memenuhi ajakan Hisyam. Bergerilya di club malam menepis semua aturan yang pernah mengekangnya.

Meskipun saat pertama kali masuk di club malam setelah dua tahun membuat Diandra merasa jadi orang asing.

"Ra, lo yakin gak apa-apa kita ke sini?" Tanya Hisyam saat melihat Diandra bersikap kaku.

Diandra mengangguk "Gue butuh hiburan" Jawab nya.

"Baik lah. Lo mau minum apa?" Tanya Hisyam.

"Vodka" Jawab Diandra membuat Hisyam menatap kaget pada nya.

"Lo yakin? Itu kan keras banget Ra. Lo gak ingat pertama dan terakhir kali lo minum vodka gak sadar sehari semalam" Tanya Hisyam.

Diandra mengangguk pasti "Itu yang gue butuhin sekarang. Gue pingin lari sejenak dari hidup gue"

"Okay" Meski ragu, tapi Hisyam selalu memenuhi permintaan Diandra. Itu mutlak dari dulu, permintaan Diandra adalah keharusan bagi Hisyam.

Diandra benar-benar kelepasan. Tanpa sadar dia telah menghabiskan satu botol vodka tanpa memakai gelas. Diandra hanya langsung meneguk vodka itu dari botol 250 ml. Kemudian melanjutkan keseruan nya di lantai dansa.

Sementara Hisyam hanya mengikuti kesenangan sahabat nya itu. Meski tak bisa di pungkiri kalau dia juga sudah ikutan mabuk karena pengaruh alkohol keras dalam minuman vodka.

"Are you okay?" Tanya Hisyam seraya menahan tubuh Diandra yang seperti akan mencium lantai dansa.

Diandra gemerjap menatap Hisyam yang menahan nya hingga tidak terjatuh, Hisyam kini ada 3 di mata Diandra "Sepertinya gue kebanyakan minum, jadi oleng" Jawab Diandra merasa alkohol mulai merajai tubuh nya.

Hisyam menuntun Diandra kembali ke kursi untuk duduk "Lo duduk dulu di sini sebentar ya, gue ke toilet dulu. Abis itu kita balik" Kata Hisyam di balas anggukan oleh Diandra.

Diandra memegang kepalanya. Terasa sangat berat meskipun dia sudah duduk. Diandra lupa menyisakan kesadaran nya untuk dipakai pulang. Untung nya dia masih memiliki Hisyam. Dia percaya Hisyam akan menjaga nya dan membawa nya pulang dengan selamat.

Dengan begitu, Diandra bisa membiarkan alkohol merenggut semua kesadarannya sekarang dan dia tertidur lelap di atas meja sambil menunggu Hisyam kembali dari toilet.

***

Alfa belum pernah melihat Diandra selepas ini. Wanita itu di matanya hanya selalu terlihat dingin dan kaku dalam bahasa ibu nya Wiwit anggun dan berkelas. Tapi kali ini bersama lelaki lain justru terlihat sangat lepas.

DUA ATAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang