Bagian Yang Tak Terhingga

38.6K 1.9K 80
                                    

Terus lah memaafkan takdir mu, sekeras apa pun dia menempa mu. Dia hanya sedang mengajari mu untuk menjalani hidup dengan bahagia ---Diandra Clarissa Helvarado---

***

Diandra yang biasa nya tampil formal dalam balutan outfit kerja nya, hari ini terlihat lebih casual dress di bawah lutut, rambut nya yang curly di biarkan terurai, make up tipis yang dewy dan bibir terbelah nya yang memancarkan senyum membuat siapa pun yang memandang nya akan mengatakan dia tampak berbeda. Atau lebih tepat nya terlihat lebih bahagia.

Diandra bahkan mengendarai sendiri mobil sport nya, padahal dia punya tiga mobil sport, baru kali dia mau mengendarai salah satunya sendiri dan langsung memarkir nya di depan lobby hotel Almadera. Hari ini adalah general meeting untuk seluruh staff PT. Majapahit dan Staff Helvarando group di aula hotel Almadera. Well, kedua perusahaan besar itu adalah milik Diandra. Tapi dia tidak berpakaian formal untuk pertemuan itu.

Kedua orang tua nya Tanta dan Ranti sudah menunggu di depan aula, tak jauh dari mereka juga berdiri Reyzen. Tanpa sadar Diandra sudah memakan banyak waktu untuk dandan sampai-sampai dia yang hadir paling belakangan di acara penting ini.

Melihat Ranti yang sedang memperbaiki dasi ayah nya membuat Diandra berhenti sejenak saat melewati sebuah kaca, menatap refleksi dirinya untuk memastikan penampilan sudah sempurna. Lagian Alfa terlihat lebih ganteng sekarang, dia bahkan merasa deg-degan setiap kali memikirkan Alfa dalam wujud yang berbeda. Itu artinya dia juga harus terlibat lebih cantik sebagai penyeimbang.

Selain berhenti untuk memastikan penampilan nya, Diandra juga berhenti untuk mengatur detak jantung nya yang terasa ingin melompat keluar saat menatap Reyzen.

"Oh My God, kenapa dia harus tambah ganteng" Celetuk nya dalam hati sambil kembali menata rambut.

"Astagfirullah" Diandra kaget saat berbalik Reyzen sudah berdiri di dekat nya dan dia hampir menabrak tubuh tinggi itu.

Reyzen membungkukan sedikit badan nya agar wajah nya sejajar dengan Diandra "Kamu terlambat, apa karena dandan secantik ini?" Goda lelaki bermata abu itu pada Diandra.

Diandra menahan nafas agar jantung nya tidak melompat keluar "Ka.. Kamu membuat ku kaget" Katanya terbata-bata.

Reyzen semakin mendekatkan wajah nya ke Diandra, kemudian tersenyum tipis saat melihat wajah wanita itu memerah padam dari dekat "Mama merapikan dasi papah, apa kamu tidak ingin merapikan dasi ku?" Tanya nya dengan niat menggoda

Diandra mendorong sedikit tubuh Reyzen lalu memegang dasi nya "Jangan terlalu dekat, kamu mengambil semua jatah oksigen ku"

Reyzen terkekeh "Tenang saja, aku akan memberikan nafas bantuan kalau kamu mau" Goda nya lagi membuat Diandra semakin tersipu.

Diandra menarik nafas panjang, berusaha mengendalikan perasaan nya. Ini bukan pertama kali Alfa menggoda nya, Harus nya Diandra sudah terbiasa meskipun lelaki itu berubah penampilan.

"Aku harus memanggil mu apa, Alfa atau Reyzen?" Tanya nya setelah selesai merapikan dasi Reyzen.

"Panggil aku Ayah, aku akan memanggil mu Ibu" Jawab Reyzen tidak mengendorkan godaan nya.

"Masa Ayah, ibu. Kita kan belum punya anak" Diandra menahan senyum nya.

"Jadi mau buat anak?"

"Gak bisa" Suara Tanta menyela pembicaraan mereka "Kalian belum aku nikahkan, jadi gak boleh buat anak" Kata nya dengan tegas seolah mengintimidasi namun tetap di sambut senyuman dari Diandra dan Reyzen.

DUA ATAPTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon