MAKAN MALAM

44.9K 2.5K 24
                                    

Makan malam keluarga Willianto. Hal yang sangat jarang terjadi karena anggota keluarganya kebanyakan sibuk dengan urusan masing-masing. Malam ini bisa di bilang mereka lengkap. Ada bapak Ricky Willianto sebagai kepala rumah tangga, Wiwit Willianto sebagai istri bapak Willianto, Azzahra putri sulung Willianto, Delon suami Azzahra, Oma Windi ibunda Willianto, dua orang cucu Willianto dari Azzahra, Winda Dan Wanti saudara perempuan Willianto, dan Annisa Willianto putri bungsu keluarga Willianto yang sedang kuliah diluar negeri, tak lupa Alfa anak kedua sekaligus pemimpin perusahaan keluarga Willianto sang penerus tahta kerajaan perusahaan Majapahit milik Willianto.

Lengkap bukan? Jangan hitung Diandra untuk ada di sini, dia bukan lagi keluarga Willianto secara Harfiah.

"Alfa bagaimana keadaan perusahaan?" Tanya Willianto, dia jarang mengurus perusahaan dalam negeri karena dia lebih banyak menghabiskan waktu mengurus perusahaan yang ada di luar negeri. Perusahaan dalam negeri telah dia serahkan sepenuhnya kepada Alfa.

"Kondisi nya terus meningkat Pa, saat ini kita sedang dalam tahap penentuan desain pembangunan gedung tertinggi di Asia , itu akan menjadi hotel, pusat perbelanjaan dan apartemen terbaik yang ada di negeri ini" Jelas Alfa dengan tenang, prestasi ini belum seberapa di banding prestasi ayahnya.

"Bagus, tetap awasi perkembangan nya dan jangan lupa detail desain nya akan menjadi penentu kualitas gedung yang akan dibangun. Pastikan orang-orang yang terlibat di dalam nya adalah orang-orang yang memang sangat handal dan berkompeten" Nasehat Willianto dibalas anggukan oleh Alfa.

Tentu saja Alfa sudah memikirkan nya sebelumnya. Makanya dia akan mengadakan pertemuan terbuka dengan seluruh perusahaan pembangun untuk memilih Desain terbaik di dalam proyek ini.

"Jangan Cuma sibuk bekerja Alfa, kamu juga harus memikirkan pendamping hidup kamu. Jangan lupa kamu masih harus menikah" Wanti ikut mengambil bagian menasehati Alfa dalam kesempatan ini.

Alfa menelan makanan nya dengan bantuan Air putih, sulit rasanya meloloskan makanan itu di tenggorokan mendengar perkataan tantenya "Alfa akan memikirkan itu nanti" Jawab Alfa.

"Umur kamu masih muda nak, masih 28 tahun. Ada banyak gadis-gadis cantik yang mengantri untuk menjadi istri mu, jangan sia-siakan mereka" Lanjut Wanti

"Iya Fa, kamu sudah menceraikan Diandra karena selingkuh, sekarang kamu tunggu apa lagi? Kenapa gak menikah juga? " Winda ikutan mempertanyakan keseriusan Alfa berselingkuh.

"Oma tau siapa yang Alfa tunggu" Tatapan menggoda oma Windi pada Alfa "Pasti Alfa menunggu Diandra kembali? Iya kan?" Oma Windi menebak.

"Apa benar kamu menunggu Diandra?" Tanya Winda, kalimat nya terdengar mengintimidasi.

Wiwit menarik nafas panjang mendengar nama Diandra "Dia sangat keras kepala, saya sudah menahan perusahaan ayahnya agar dia mau kembali ke keluarga ini. Tapi dia lebih memilih kehilangan segalanya dan pergi dari rumah. Bahkan sekarang dia semakin sombong karena sudah memiliki pekerjaan tetap" Wiwit tidak suka karena keras kepala Diandra melebihi keras kepala nya.

"Karena Alfa selingkuh, dia memiliki alasan yang kuat untuk melakukan nya" Azzahra ikut berkomentar.

"Kembalikan saja perusahaan Helvarando, dia berhak atas itu. Kita hanya bertugas untuk menjaga nya dan membantu perusahaan itu "Willianto tidak begitu berambisius memiliki perusahaan Helvarando, toh perusahaan nya sendiri sudah sangat besar.

"Tidak akan" Wiwit berkeras "Saya akan tetap menahan perusahaan Helvarando agar Diandra kembali ke rumah ini. Sekarang saya bahkan berencana mencabut tunjangan nya agar dia tidak perlu lagi merasa bisa hidup sendiri di luar sana" Lanjutnya.

"Tapi itu masih hak keluarga Helvarando, jangan mengambil hak orang lain" Willianto menasehati dengan sikap tenang.

"Kalau kamu menginginkan Diandra di rumah ini, jangan menekan nya sebegitu kuat? Dia tidak punya ruang untuk bernafas karena aturan mu, belum lagi Winda dan Wanti yang juga ikut-ikutan mencampuri rumah tangga Alfa dan Diandra, sekarang kamu menginginkan dia kembali. Dia tidak akan mau" Kata oma Windi, dia sedikit mengerti dengan kondisi Diandra.

"Saya tidak menekan nya, saya hanya mengajarinya menjadi seorang istri anggun dan berkelas" Wiwit membela dirinya.

"Kita gak ikut campur oma, kita hanya mengajarinya seperti yang di lakukan Wiwit" Wanti ikut membela dirinya.

"Tapi pada akhirnya dia gagal sebagai istri karena Alfa berselingkuh " timpal Oma Windi.

"Itu karena dia keras kepala tidak ingin menuruti semua yang ibu ajarkan" Balas Wiwit.

"Ibu bukan mengajarinya, tapi ibu menyiksa nya. Ibu hanya mendikte dia apa yang dia lakukan setiap hari tanpa memberinya ruang untuk menjalani kehidupan nya sendiri" Alfa ikutan membela Diandra.

"Kamu terdengar membela nya Alfa?" Tanya Wiwit dramatis. "Kalau kamu begitu mengerti dia, lantas kenapa kamu selingkuh lalu menceraikan dia?" Wiwit menohok balik Alfa.

'Karena dia berhak mendapatkan hidupnya kembali dan hanya itu jalan yang bisa ku lakukan untuk memberikan kehidupan nya sendiri' jawab Alfa dalam hati.

"Kamu lebih jahat lagi, membiarkan dia pergi dari rumah, memberinya status janda tapi. Yang saya lakukan hanya membantu mu, melarang dia memiliki pacar dan menikah lagi agar kamu memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan mu dengan dia?" Perkataan Wiwit selanjutnya lebih menohok lagi. "Kalian semua terdengar membela Diandra seolah-olah saya yang bersalah. Tapi kalian lupa kenyataan kalau saya satu-satu nya orang yang membawa Diandra masuk ke dalam rumah ini dan berusaha menahan nya untuk tidak pergi"

"Bagaimana bisa hubungan mereka membaik sementara Alfa sendiri sudah menikmati kehidupan nya dengan gadis-gadis lain di luar sana" Delon ikut menasehati Alfa.

"Sudah hentikan, lanjutkan makan malam kalian dan berhenti berdebat" Willianto melerai agar semuanya bisa diam dan mengalah.

***

Dengarkan lagu ini. Mungkin ini mewakili perasaan Alfa.





Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
DUA ATAPWhere stories live. Discover now