PERJUANGAN

35.6K 2.1K 12
                                    

Pihak rumah sakit Hasikin menelpon Diandra pagi ini. Membuat Diandra merasa lemas memulai hari nya. Percakapan mereka singkat, intinya pihak rumah sakit menginformasikan saat nya untuk Diandra menambah deposit pengobatan orang tuan nya.

Sekarang Diandra harus bagaimana? Sepertinya keluarga Willianto benar-benar menghentikan tunjangan nya karena harusnya dia sudah menerima nya kemarin tapi sampai saat ini rekening nya masih segitu-segitu saja. Hanya gaji nya yang masuk, itupun mana cukup.

Untuk biaya pengobatan sehari-hari saja Diandra tidak mungkin bisa membayar nya dengan gaji nya sendiri, di tambah sekarang harus ada tambahan biaya. Wajarlah hari ini dia begitu lemes.

Ditambah dengan pembahasan di meeting pagi ini membuat nya semakin lemes. Anita dkk belum berhasil mendapatkan tender dengan perusahaan MAJAPAHIT membuat bapak Yahya semakin meradang.

"Segera dapatkan tender itu atau bonus bulan ini tidak akan keluar jika kalian gagal"

Itulah ancaman bapak Yahya yang sukses merobek atmosfer kebahagiaan karyawan nya.

***

Mendapatkan proyek di PT. MAJAPAHIT menjadi harga mati untuk Anita, Azkia dan Nera. Bukan lagi sekedar untuk kesenangan melihat Alfa Willianto dari dekat, tapi mereka harus bersungguh-sungguh.

"Gue bener-bener grogi di pandangi sama Alfa, Gue jadi lupa kalimat presentasi gue" Bisik Anita pada kedua orang rekan. Sebentar lagi giliran mereka yang mempresentasikan rancangan desain nya.

"Bukan Cuma lo, gue juga. Rasanya lutut gue gemetaran. Gue bahkan tidak bisa merasakan kaki gue berpijak" Sambung Azkia.

Nera merangkul bahu kedua teman nya yang duduk di sisi kiri dan kanan nya seraya berbisik"Semangat geng. Kita harus terlihat cerdas di depan Alfa. Kali aja kan ya, dia mau ngajakin kita amankan malam dan membicarakan proyek ini"

Anita, Nera dan Azkia maju bersamaan ke depan. Mulai menyalakan laptopnya dan berdiri tegak berusaha mengesankan Alfa Willianto dengan penampilan nya.

Tapi Alfa masih tunduk. Lelaki dengan wajah maskulin itu lebih suka melihat presentasi yang di berikan dalam bentuk print out. Dia mengecek beberapa lembar print out desain dari perusahaan Alaska Growt yang di bawa Anita, Nera dan Azkia.

"Selamat sore, kami dari Alaska growt. Perkenalkan Saya Anita, bersama rekan saya Nera dan Azkia" Anita memulai presentasi nya dengan memperkenalkan diri.

Alfa menutup lembaran print out yang ada padanya, dia sudah selesai melihat semua nya "Apa ini desain kalian?" Tanya nya langsung.

Anita bahkan belum memulai presentasi nya. Dia baru selesai memperkenalkan diri. Membuatnya merasa di todong dengan pertanyaan Alfa. Dia bahkan menjadi lupa diri saat Alfa menatap langsung kepadanya. Anita menjadi lemas terpaku pada mata abu-abu Alfa.

Melihat Anita tidak sanggup menjawab, Nera mengambil alih "Itu desain dari perusahaan kami, Alaska Growt" Jawab Nera.

"Yang saya mau tau siapa yang mendesain ini" Alfa masih belum menemukan jawaban dari pertanyaan nya membuatnya terlihat kesal namun semakin ganteng.

"Kamu?" Tanya Alfa menunjuk Nera di balas gelengan.

"Kamu?" Alfa beralih pada Azkia yang saat ini juga tampaknya menikmati padangan nya dengan Alfa.

"Itu desain salah satu karyawan di Alaska Growt, dia adalah desainer terbaik kami. Namanya Rachel" Jawab Azkia agar Alfa lebih lama menatap padanya.

Alfa berdiri dari tempat duduk nya "Suruh desainer kalian datang langsung bertemu dengan saya" katanya, kemudian keluar meninggalkan ruangan.

Harun berdiri di depan forum "Itu artinya rapat selesai, kami akan menghubungi kalian saat desain nya kami anggap cocok" Harun menutup rapat yang sudah berlangsung selama tiga hari ini.

Nera segera berlari mendekati Harun, sebelum lelaki kepercayaan Alfa itu keluar dari ruangan "Hai.. hai... hai... Aku Nera" Katanya memotong jalan Harun.

Harun tersenyum sambil mengangguk "Oke" Balasnya singkat kemudian melanjutkan langkah nya.

"Oke?" Nera tidak mengerti dengan balasan dari Harun "Dia hanya menjawab oke?. Kalau Asisten pribadinya saja begitu sulit di dekati apa kabar dengan bos nya" Lanjut Nera menggerutu.

Azkia dan Anita mendekati Nera "Apa artinya yang barusan tadi?" Tanya Anita masih sulit menyambung peristiwa yang baru terjadi.

"Sebenarnya kita di tolak atau di terima sih, gue jadi bingung" Tanya Azkia.

"Kita di tolak oleh Alfa dan Asisten nya, tapi dia tertarik pada desain kita dengan syarat Rachel langsung yang harus datang padanya"

"Gue masih belum bisa percaya, ternyata Alfa memang sangat ganteng. Tadi dia menatap gue" Anita masih larut dalam fantasi pujaan nya.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUA ATAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang