JALAN KEMBALI

25.7K 1.9K 47
                                    

Alfa tau masa lalu itu akan terus menghantui nya sepanjang hidup nya. Bahkan orang-orang di sekitar nya akan terus mengambil keuntungan dari masa lalu itu untuk mengekang nya. Lagian cepat atau lambat semua nya pasti akan terbongkar. Dari pada terbongkar dari mulut orang lain di saat dia sudah mengorban kan segalanya untuk menutupi hal tersebut. Lebih baik dia sendiri yang mengatakan nya sekarang.

Apapun reaksi Diandra setelah nya setidak nya tidak ada lagi orang yang bisa mengambil keuntungan dari rahasia itu, dan dia tidak akan lagi merasa tertekan karena semua itu.

Alfa menceritakan semua nya dengan rinci kepada Diandra, detail demi detail setiap moment yang membawa nya dalam putus asa hingga meminta bantuan ibu nya.

"................Aku tidak tau banyak tentang kecelakaan kedua orang tua mu, tapi aku takut Ra. Aku takut jika ternyata ibu ku terlibat di dalam nya. Sekarang Anita dan Rahman ingin memanfaatkan semua itu untuk memenuhi ambisinya pada ku dan pada keluarga ku"

Diandra terduduk lemas mendegar cerita Alfa, butiran air mata tak terbendung begitu deras membasahi pipi nya. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Marah?. Rasanya seluruh tenaga nya habis saat ini. Bahkan untuk berkomentar pun lidah nya terasa keluh. Seluruh tulang nya remuk dan hancur.

"Aku tau kamu tidak akan bisa memaafkan aku Ra, tapi aku tidak ingin menyimpan nya lebih lama lagi. Aku ingin memulai sebuah hubungan yang baru dengan mu. Di mana aku tidak menyimpan masa lalu apa pun dengan mu. Kalau pun ternyata masa lalu itu justru membuat mu semakin menjauh dari ku, aku tidak akan menyesali nya Ra, karena aku sudah mengungkap kan kenyataan yang sebenar nya pada mu secara langsung"

Diandra tiba-tiba tertawa. Meskipun air mata nya belum surut dia tetap tertawa dengan suara yang bergetar. Menertawai takdir yang seolah-olah telah bermain-main pada nya. Diandra terus tertawa seraya menghapus air matanya dengan punggung tangan.

"Pulang lah, Aku akan menganggap tidak pernah mendengarkan ini dari mu. Aku akan menganggap tidak pernah mengenal mu dan melanjutkan hidup ku" Lirih Diandra memalingkan wajah nya dari Alfa.

Alfa duduk beku dengan ekspresi datar penuh gejolak di mata nya. Dia juga sama lumpuh nya, sama hancur nya dan sama bingung nya. Tapi dia tidak ingin lagi kehilangan Diandra kali ini. Dia mengatakan semua kejujuran nya bukan untuk kehilangan Diandra.

Alfa menahan tangan Diandra agar tetap di dekat nya.

"Lepas Alfa" Pinta Diandra dengan suara bergetar berusaha menepikan tangan Alfa yang memegang nya.

Alfa menunduk penuh sesal "Tidak bisa kah aku membantu mu memperbaiki semua nya Ra?" Tanya Alfa.

Diandra menatap Alfa penuh amarah "Aku harus bagaimana Fa, jika kamu yang berada di posisi aku, apa kamu bisa bayangkan bagaimana hancur nya hati ku? Apa kamu sanggup menahan sakit nya di hianati? Apa kamu bisa memaafkan aku jika aku yang melakukan ini pada orang tua mu?" Tanya Diandra dengan wajah penuh amarah.

Alfa masih menahan Diandra "Beri aku kesempatan memperbaiki semua nya kembali" Pinta Alfa.

Diandra menggeleng pilu "Memperbaiki bagian yang mana Fa? Kembali ke masalalu agar kedua orang tua ku tidak mengalammi kecelakaan? Atau membangunkan mereka yang saat ini masih tertidur panjang? Bagian yang mana?" Teriak Diandra dengan suara tinggi.

"Tetap lah di sisi ku. Aku akan berusaha memperbaiki bagian mana pun yang kamu mau" ALfa masih menahan nada suara nya tetap stabil meskipun amarah Diandra meletup-letup.

Diandra melepas pegangan tangan Alfa dengan tepisan kasar, berdiri tegak mengangkat dagu di depan Alfa "Baik lah. Kalau begitu nikahi aku dan bawa aku kembali ke rumah keluarga Willianto. Jadikan aku wanita yang paling berkuasa di sana, seluruh asset yang atas nama mu harus di alihkan menjadi atas nama ku. Aku yang memegang kuasa di rumah itu. Apa kamu bisa? Jika tidak lupakan tentang semua nya" Tawaran Diandra membuat Alfa mendongakkan wajah nya seketika. Amarah Diandra seperti menjelaskan dia akan balas dendam jika kembali dalam keluarga nya.

"Aku tau rumah dan perusahaan semuanya atas nama mu sekarang, Willianto telah menyerahkan nya padamu karena dia lebih memilih fokus dengan bisnis nya di luar Negeri. Jadi sekarang semua terserah kamu. Kamu boleh memilih menuruti keinginan ibu mu dengan menikahi Anita atau memilih menebus kesalahan mu pada ku" Diandra melipat tangan di dada, air matanya belum kering tapi aura kemarahan dan dendam terpancar jelas di balik mata nya yang sendu.

"Aku memberimu waktu tiga hari untuk memikirkan nya, atau omongan mu hanya akan menjadi hiasan belaka yang tidak pernah tulus dari hati mu" Lanjut Diandra dengan nada meremehkan.

Alfa kembali menggengam erat tangan Diandra "Tidak perlu menunggu tiga hari? Aku akan menikahi mu hari ini juga, mengalihkan seluruh asset ku menjadi atas nama mu, dan membawa mu kembali ke rumah keluarga Willianto jika itu yang kamu minta"

Kini Diandra harus menahan matanya agar tidak melompat ke lantai karena rasa kaget nya. Ternyata Alfa serius ingin menebus kesalahan nya bahkan dengan resiko apa pun. Malam ini seperti nya menjadi malam yang mencekam, di mana tidak ada hujan atau pun petir tapi membawa suasana badai yang dahsyat.

Pertarungan nya seperti ini, Diandra harus kembali menghadapi Nyoya Wiwit dan keluarga nya demi membalas dendam. Beda nya sekarang dia memiliki kuasa penuh untuk itu. Di sisi lain dia juga harus bisa lebih kuat dari sebelum nya jika tidak ingin kalah untuk yang kedua kali nya.

****

DUA ATAPWhere stories live. Discover now