TUDUHAN

26.2K 1.8K 35
                                    

Listen to audio please...


Diandra bersembunyi di balik meja kerja Harun hingga Alfa tidak bisa melihat nya saat keluar dari ruangan. Harun pun tidak menyadari keberadaan Diandra sedikit pun di balik meja. Mungkin hanya cicak yang bisa menemukan Diandra yang duduk jongkok di antara meja dan kursi mematung bahkan menahan nafas saat mereka lewat.

Doa Diandra sedang di dengar malam ini, demi menjaga harga dirinya yang selangit dia berdoa agar tidak terlihat. Well, dia benar tidak terlihat.

Alfa hanya fokus berjalan cepat menuju ke lift, andai ada alat yang bisa membuat nya bisa teleportasi agar cepat sampai di rumah, dia akan memakai alat itu.

Lupakan tentang alat yang tidak ada saat ini, gunakan saja yang ada. Maka Alfa menuju ke lantai atas gedung, dimana ada helikopter yang menanti nya di sana untuk bisa cepat tiba di rumah.

***

Tiba di rumah, hal yang tidak di harapkan Alfa justru menanti nya. Ibu nya Wiwit masih terjaga dan kini duduk di sofa yang berada tidak jauh dari kamar Alfa.

"Ibu kenapa belum tidur?" Tanya Alfa berhenti sejenak menyapa ibu nya yang tampak memasang ekspresi tegang.

Wiwit berdiri dari tempat duduk nya mendekati Alfa "Kita harus bicara"

Alfa melonggarkan dasi nya, menghela panjang "Ibu aku lelah, bisa kah kita bicara nya besok saja"

"Alfa kamu tidak tau akibat dari perbuatan mu ini? Kamu sama saja mendorong kita semua jatuh ke dalam jurang" Wiwit langsung ngegas tidak peduli jika anak nya berkata lelah.

"Semua ini sudah aku pikirkan dengan matang bu, dan ini adalah yang terbaik" Jawab Alfa.

"Terbaik gimana maksud kamu? Bagaimana jika Anita sakit hati kemudian nekat membongkar rahasia kita. Diandra akan semakin membencimu,membenci keluarga ini dan akan menjebloskan kita semua di penjara. Apa kamu sudah memikirkan semua itu?" Lanjut Wiwit dengan nada suara tinggi.

"Rahasia apa ibu?" Suara Diandra menyela pembicaraan Wiwit dan Alfa membuat suasana semakin tegang.

Tapi bukan Wiwit nama nya jika dia tidak bisa menguasai suasana "Kamu dari mana? Selarut ini kamu keluar sendirian tanpa memberitahuku sementara suami kamu sedang sibuk bekerja di kantor. Istri macam apa kamu itu, saat suami nya lembur di kantor kamu juga malah sibuk dengan urusan lain di luar" Wiwit langsung memojokkan Diandra untuk mengalihkan pembicaraan.

Diandra terdiam, okelah dia harus nya bisa melawan. Tapi tidak mungkin dia berkata jujur alasan keluar selarut itu hanya untuk membuntuti Alfa di kantor.

"Kenapa diam saja? Ayo jawab. Agar Alfa tau kalau dia salah membawamu kembali ke rumah ini" Desak Wiwit semakin memojokkan Diandra.

Alfa menatap Diandra, berharap Diandra menjawab nya agar masalah selesai. Atau berharap Diandra men skak balik ibu nya atau sekedar berharap Diandra membuktikan dia tidak berada di posisi yang salah. Meskipun keluar selarut ini tanpa ijin adalah sikap yang salah.

Tapi Diandra hanya diam saja membuat Wiwit semakin leluasa memojokkan nya "Kenapa tidak bisa jawab? Kamu tidak mau ketahuan kalau keluar bersama teman lelaki mu? Bersenang-senang di club malam atau di di hotel? Jelaskan!"

"Ini sudah larut malam untuk berdebat ibu, istirahat lah. Aku juga lelah, Alfa juga pasti lelah" Balas Diandra datar kemudian berlalu masuk ke kamar.

DUA ATAPWhere stories live. Discover now