BELANJA

35.5K 2.1K 18
                                    

Suasana morning Briefing pagi ini seram, tidak seperti kemarin yang ceria penuh semangat. Semua karyawan nya menunduk lesu. Termaksud bapak Yahya, tidak ada ekspresi optimis yang dia pancarkan kemarin, yang ada hanyalah ekspresi kecewa.

"Jadi kalian bertiga TIDAK mendapatkan tender nya? Tanya bapak Yahya menekan kata TIDAK

"Kami bukan nya TIDAK mendapatkan tender, tapi BELUM mendapatkan tender. Karena kami belum sempat mempresentasikan apa-apa dan Alfa langsung pergi begitu saja" Anita mengeluarkan pembelaan nya.

"Tapi intinya kalian tidak mendapatkan nya bukan?"Tanya Bapak Yahya lagi.

"BELUM pak bukan TIDAK. Hari ini kami akan ke sana lagi untuk presentasi" Azkia juga ikut membela dirinya dengan menekan kata BELUM, bukan TIDAK.

Pak Yahya menghela berat. Kemudian berbalik menatap Rachel "Bagaimana dengan mu?" Tanya nya pada Rachel.

"PT. Fajar Bangun setuju akan memakai desain taman yang kita ajukan" Jawab Rachel .

Ekspresi Pak Yahya langsung berubah, matanya berbinar kembali "Benar kah? Tanpa revisi? Tanpa syarat lain? Tanpa pertimbangan apa gitu?" Tanya nya untuk lebih memperjelas.

"Tanpa revisi, tanpa syarat, tanpa pertimbangan. Sudah di ACC." Jawab Rachel mantap. Baginya itu bukan prestasi besar tapi telah mengembalikan semangat pagi di ruang meeting mereka.

Anita, Azkia, dan Nera hanya menatap heran pada Diandra.

"Itu karena tugas Diandra lebih mudah, jadi wajar" Tukas Anita membela dirinya dengan segera agar pak Yahya tidak membandingkan mereka.

***

Dimana pun Alfa Willianto melangkah, di situ pula dia akan menjadi sorotan. Bukan dengan siapa dia berjalan, bahkan jika hanya dengan berjalan sendiri pun dia tetap akan menjadi sorotan. Terlebih kali ini dia berjalan bersama Angela, gandengan barunya yang sedang hangat di perbincangkan di media manapun. Artis penuh sensasional yang sedang naik daun.

ALFA WILLIANTO DAN ANGELA SHOPPING BERSAMA

Kira-kira begitulah headline yang akan muncul di infotainment.

Belum lagi Angela yang sok berlagak mesra menggandeng Alfa, dan dengan santai menunjuk beberapa barang yang ingin dia beli. Dia tidak perlu menahan diri untuk menunjuk apapun yang dia mau. Dia juga tidak perlu berfikir seberapa mahal baju-baju itu, toh nanti yang akan membayar nya adalah Alfa.

Beberapa kamera stalking kegiatan mereka, baik itu dari jauh maupun dari dekat. Tidak apa-apa mereka memang sengaja mempertontonkan nya pada publik.

"Kamu sudah puas memilih yang kamu mau?" Tanya Alfa setelah Angela merasa cukup dengan barang-barang mewah yang di pilihnya. Mulai dari baju, tas, sepatu sampai perhiasan di outlet terkenal Channel.

"Iya, udah puas banget. Terimakasih ya" Kata Angela memeluk lengan Alfa dengan manja seraya memandangi barang belanjaan yang sedang di bungkus oleh penjaga toko.

Alfa mendekatkan bibirnya ke pipih Angela seolah ingin menciumnya membuat Angela kegeeran "Pilih lagi yang kamu mau. Yang tadi itu bukan untuk kamu, tapi hadiah untuk Diandra yang kebetulan badan nya hampir seukuran dengan mu" Bisik nya membuat wajah Angela berubah masam dalam sekejap.

Padahal Angela sengaja memilih yang terbaik dan termahal, ternyata dia hanya memilihkan nya untuk orang lain "Kok bisa?" Protes Angela.

"Jangan protes, tetap tersenyum ke kamera" Alfa tau cara terbaik mempertahan kan topeng Angela di depan kamera "Kalau kamu tidak ingin memilih lagi, itu artinya kamu akan pulang dengan tangan kosong" Lanjutnya tetap berbisik namun tegas menusuk di telinga Angela.

DUA ATAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang