BELAJAR MEMAAFKAN

30.6K 2.1K 61
                                    


Diandra duduk di samping bed ibu nya sambil video call dengan Desi yang saat ini sedang di Singapore menjaga ayah nya.

"Keadaan bokap gue gimana?" Tanya Diandra.

"Stabil Ra" Jawab Desi, stabil dalam arti kata tidak ada peningkatan atau penurunan kondisi. Dia masih coma "Kalau nyokap lo gimana?" Tanya Desi balik.

"Dia juga stabil" Jawab Diandra datar.

"Lo yang sabar ya Ra, tenang ajah gue di sini jagain bokap lo dengan sepenuh hati jadi lo gak perlu khawatir" Ujar Desi sambil mengarahkan kamera ke ayah Diandra yang masih terbaring dengan alat bantu hidup.

Diandra hampir terbiasa melihat keadaan orang tua nya seperti ini setiap hari, meskipun terbiasa matanya tetap saja selalu berkaca-kaca saat memandang mereka yang seolah tak ingin bangun dari tidur panjang nya.

"Kabar lo sama Alfa gimana?" Tanya Desi mengalihkan pembicaraan saat melihat raut wajah Diandra mulai sendu.

"Entah lah, gue juga gak ngerti. Sepertinya masa depan kita gelap" Jawab Diandra.

"Kalau gue jadi lo, gue akan lebih memilih memaafkan Alfa dari pada membenci nya"

"Syukur nya gue bukan elo" Potong Diandra.

"Serius Ra, lo itu sudah membenci Alfa selama dua tahun dalam hidup lo, dan hidup lo gak pernah membaik ketika lo membenci nya, bahkan semakin memburuk. Tapi coba lihat, saat lo coba memaafkan dia hidup lo berangsur membaik kan?" Perkataan Desi membuat Diandra terdiam menunduk, menyembunyikan wajahnya dari sorot kamera.

"Dan sekarang lo membenci dia lagi, apa lo bahagia? Gak kan?. Benci gak akan membuat lo hidup dengan bahagia Ra, malah bisa jadi itu akan membuat lo semakin terpuruk lagi. Maafin dia deh, gue yakin lo akan bahagia setelah memaafkan dia. Dan masa depan kalian gak bakal suram lagi"

"Sok bijak banget sih, emang kalo orang tua lo di bunuh lo bakal maafin pembunuh nya" Tanya balik Diandra menohok.

"Alfa tidak membunuh orang tua lo Ra, malah bisa di kata dia menyelamatkan mereka. Seandainya orang tua lo gak kecelakaan mobil dia pasti ada di dalam pesawat itu, karena dia sudah beli tiket. Lo tau sendiri kan 126 orang di dalam pesawat itu tewas mengenaskan dan 35 sisa nya di nyatakan hilang. Seandainya orang tua lo di dalam pesawat itu, lo mungkin gak akan punya kesempatan lagi untuk melihat mereka sekarang. Bisa saja dia salah satu dari 126 atau yang 35 orang itu" Penjelasan Desi lagi-lagi membuat Diandra terdiam.

"Lo udah menyelidiki kasus ini diam-diam dua tahun yang lalu Ra, dan lo sudah membenci Alfa dan semua keluarga nya karena hal itu selama dua tahun dengan fakta iru, apa itu belum cukup? Kalau lo tidak bisa memaafkan keluarga nya Alfa setidak nya lo memaafkan Alfa. Karena Alfa benar-benar tidak terlibat di dalam nya, satu-satu nya kesalahan dia adalah jatuh cinta sama lo" Lanjut Desi tidak segang mengeluarkan fakta yang di ketahui nya. Fakta yang sebenar nya membuat Diandra selama ini membenci Alfa karena sudah mengetahui hal itu sebelum nya. Jauh sebelum Alfa membuat pengakuan itu.

Jika selama ini ada yang menyalahkan Diandra atas sikap dingin nya kepada Alfa selama pernikahan mereka yang pertama, mungkin sekarang akan berpikiran sebalik nya setelah mereka tau fakta yang telah di ketahui Diandra. Fakta yang membuat nya membenci Alfa dan keluarga Willianto sepenuh hati.

Belakangan Diandra sudah mencoba memaafkan mereka, ada benar nya yang di katakan Desi. Tidak ada guna nya membenci mereka, tidak membawa kebahagiaan dalam hidup nya tidak juga membuat kedua orang tua bangun dengan benci itu. 

"Tapi sekarang Alfa mengaku bersalah Des, itu artinya dia benar-benar bersalah. Gue sudah coba memaafkan Alfa dan meniklaskan semua kejadian itu, tapi tiba-tiba dia datang lagi dan mengaku bersalah, itu artinya benar-benar bersalah" Balas Diandra membela dirinya. 

DUA ATAPOnde histórias criam vida. Descubra agora