KESEPAKATAN

28.6K 1.7K 34
                                    

Meski terbiasa, tapi aku tidak pernah benar-benar siap melepas mu ----Alfa----

***

Harun menyetir mobil sambil terus menatap Alfa melalui kaca, bos nya itu terdiam duduk di kursi belakang. Pikiran Alfa terlihat jelas sedang kalut, kening nya berkerut, tatapan nya tajam dan dalam. Jika dia sedang  seserius ini dalam berfikir bisa di pastikan itu adalah hal yang begitu penting bagi nya .

"Nyonya Wiwit sudah menepati janji nya" Kata Harun berusaha mengalihkan perhatian Alfa.

Tapi Alfa tidak merespon nya. Bos nya itu tetap berdiam dalam pikiran nya.

Alfa memiliki kebiasaan mengambil keputusan cepat dan tepat. Dia tidak pernah menunda suatu rencana jika di pikir nya itu adalah yang terbaik. Itulah mengapa dalam dunia bisnis dia selalu menjadi superior.

Namun dalam dunia percintaan hati lebih di butuhkan dari pada otak. Karena nya Alfa menjadi bimbang, apakah keputusan yang di ambil nya dengan cepat saat ini sudah yang tepat atau dia sebenar nya mengambil jalan yang salah lagi?

Nyonya Wiwit menepati janji mengembalikan semua harta dan perusahaan Diandra setelah Alfa setuju untuk menikah lagi. Satu-satunya cara untuk membuat Wiwit berhenti menghantui Diandra yaitu dengan mengabulkan keinginan nya.

Alfa menepati janji nya untuk mengembalikan dunia Diandra, lagi-lagi dengan taruhan yang sama. Taruhan akan kehilangan Diandra lagi. 

Bisa kah ini disebut sebagai pengorbanan?. Benarkah pengorbanan harus seperti ini?.

Diandra pasti hanya akan semakin membenci nya dengan rencana ini.Wanita itu baik pada nya belakangan ini karena membutuhkan uang untuk pengobatan orang tua nya. Dan sekarang dia sudah mendapatkan hartanya kembali, yang lebih dari cukup untuk pengobatan orang tua nya bahkan untuk 1000 tahun lagi jika mereka tidak bangun.

"Kita sudah sampai" Kata Harun, kali ini dia baru berhasil mengambil perhatian Alfa

Alfa berdiri cukup lama di depan restauran, tempat dimana dia janjian bertemu dengan Anita.

"Tetap tunggu di sini, aku hanya akan sebentar" Ucap Alfa kemudian masuk ke dalam restauran.

Di dalam restauran Anita sudah menunggu sendiri, senyum nya langsung mengembang begitu melihat Alfa datang.

"Selamat datang" Sambut Anita berdiri dari kursi nya dengan senyum mengembang.

Alfa langsung duduk di kursi depan Anita "Kamu sudah siap?" Tanya Alfa to the poin.

"Siap apa?" Tanya Anita kurang mengerti namun wajahnya tampak sangat antusias.

"Menjadi menantu keluarga Willianto" Jawab Alfa. Mungkin sebaik nya Anita menggaris bawahi kalimat Alfa yang ini. Alfa tidak mengatakan untuk menjadi menjadi istri nya, tapi menjadi menantu keluarga Willianto. Itu adalah perbedaan yang sangat besar yang akan di rasakan Anita nanti nya.

Senyum Anita semakin mengembang, dia mungkin tidak tau apa yang akan di hadapi nya"Seluruh hidup ku, aku sudah sangat siap" Mantap tanpa keraguan Anita mengatakan itu.

Alfa menghela berat "Sepertinya kamu tidak tau apa-apa, jadi akan aku jelaskan"

Mata Anita berbinar. Dia memang tidak tau apa-apa. Tapi bagi nya bertemu dengan Alfa adalah keajaiban dunia ketiga. Terlebih sebagai calon istri Alfa, tidak akan ada wanita yang bisa mengalahkan kebahagiaan Anita saat ini.

"Rumor tentang aku sangat mencintai mantan istri ku, itu benar" Alfa memulai penjelasan nya

"Aku tau" Anita langsung memotong seolah dia lah yang paling mengerti "Aku selalu mengikuti berita tentang kamu, dan aku bisa mengerti kalau kamu begitu mencintai nya"

DUA ATAPWhere stories live. Discover now