MARAH

40.2K 2.5K 11
                                    

Rachel terus mengerutkan kening nya di dalam ruangan meeting, dia mencoba menelusuri setiap sel otak nya untuk mengingat kejadian semalam. Bagaimana Alfa bisa membawa nya ke hotel dan apa yang terjadi setelah berada di hotel.

Sungguh dia tidak mengingat sepotong kejadian pun setelah dia menunggu Hisyam untuk kembali dari toilet di club. Well, mungkin karena inilah alkohol menjadi haram. Karena setiap perbuatan yang dilakukan di bawah pengaruh alkohol menjadi sulit untuk di pertanggung jawabkan. Benar begitu Rachel a.k Diandra?

Tunggu, dia tidak mencium Alfa kan?
Dia tidak menggoda Alfa dalam keadaan mabuk kan? Dia tidak mungkin melakukan itu. Iyakan?

Rachel terus menggerutuki dirinya sendiri sambil menggenggam erat pulpen yang di pegang nya, hingga tanpa sadar pulpen itu patah di tangan nya yang terlalu tegang.

"Lo kenapa?" Tanya Nera.

"Lo kelihatan gelisah gitu?" Sambung Azkia yang ikutan merasa tingkah Rachel aneh.

Rachel gelagapan menahan dirinya untuk terlihat baik-baik saja "Gak kok. Perut gue sakit, sepertinya mau datang bulan jadi suka greget sendiri" Jawab nya memberi alasan.

Bapak Yahya masuk keruangan morning Briefing kembali membawa wajah cerah nya.

"Good Morning" Sapa nya saat membuka pintu

"Morning sir" Jawab karyawan nya serentak.

"Loh, Rachel kok lo masih di sini?" Tanya pak Yahya heran.

Lebih heran lagi bagi Rachel. Biasanya dia memang di sini. Mau di mana lagi. Atau dia di pecat ya? "Memang harus nya saya di mana pak?.

Pak Yahya langsung melirik Anita, Nera dan Azkia "Kalian belum bilang ke Rachel ya?" Tanya nya sinis.

Anita menepuk jidat nya. karena tadi begitu fokus dengan gossip sampai lupa memberitahu kepada Rachel.

"Ada apa?" Tanya Rachel penasaran.

Pak Yahya mendekati Rachel "Rachel sayang" Panggil nya lembut "Sekarang nasib perusahaan kita ada di tangan mu. Alfa ingin bertemu dengan mu untuk membicarakan tentang desain proyek gedung nya"

"Bicara dengan ku?" Rachel mendelik. Kenapa dia harus di libatkan dalam hal ini "Bukan nya proyek itu di handle oleh Anita, Azkia dan Nera?"

Ini tidak akan berakhir baik, Karena hubungan nya sendiri dengan Alfa tidak baik. Ini pasti hanya alasan nya Alfa saja untuk semakin menghukum nya. Terlebih semalam Alfa mendapati dirinya mabuk dengan lelaki lain di club. Maka tamat sudah riwayat nya.

"Iya Hel, Alfa seperti nya tertarik dengan desain kita, tapi dia mau orang yang mendesain nya sendiri yang datang berbicara langsung kepadanya" Anita membenarkan.

"Gak mungkin, kita pasti gagal kalau gue yang ke sana" Ujar Rachel tegas pesimis.

"My Dear Rachel. Kamu bisa mendapatkan kontrak dengan sangat mudah dari PT. Fajar Bangun. Kamu juga pasti bisa melakukan ini, percayalah" Rayu bapak Yahya untuk memberi kekuatan pada Rachel

"Tinggal selangkah lagi Hel, perusahaan kita akan mendapatkan loncatan yang besar. Semangat ya" Nera ikut menyemangati Rachel yang tampak sangat putus asa.

"BTW warna baju yang lo pake mirip dengan baju wanita yang bersama Alfa di hotel semalam, itu pasti akan memudahkan kamu untuk mendapatkan perhatian Alfa" Sambung Anita.

Mereka hanya tidak tau bagaimana hubungan Rachel dan Alfa yang sebenarnya, Jadi mereka bisa mengatakan ini dengan mudah.

***

DUA ATAPWhere stories live. Discover now