Negosiasi

28.2K 1.9K 63
                                    

Alasan ku sederhana, karena aku mencintai mu...
Jika kamu belum mengerti juga, cobalah untuk mencintai ku maka kamu akan mengerti --Alfa--

Untuk beberapa saat lama nya Diandra merasa seperti di hipnotis menurut perkataan Alfa untuk segera bersiap ke kantor dan menjalani hidup barunya sebagai CEO.

Kemudian di tengah-tengah persiapan nya Diandra tersadar dari hipnotis nya.

Kenapa juga dia harus menurut pada Alfa untuk ke kantor dan belajar menjalankan perusahaan?. Jika dia melakukan ini maka itu sama saja artinya dia senang Alfa berada di sisi nya. Bukan kah sekarang dia sudah tidak punya urusan apa-apa lagi untuk keluarga Willianto?

Pikiran itulah yang membuat Diandra kembali melepas pakaian nya, dan mengganti nya dengan pakaian tidur kemudian kembali di tempat tidur, meskipun Alfa telah menunggu nya di luar bersama Harun.

Cukup lama rasanya Alfa menunggu Diandra namun belum juga keluar dari kamar, membuatnya nekat kembali ke dalam kamar dan mencari tau apa yang membuat wanita itu harus begitu lama bersiap.

Niat nya Alfa ingin menggoda Diandra tak perlu dandan cantik untuk nya, tapi setelah melihat Diandra yang berada di tempat tidur dan sama sekali belum bersiap membuat Alfa geleng-geleng kepala.

"Diandra, kenapa kamu masih di tempat tidur?" Tanya Alfa mendekati tempat tidur untuk mencoba membangunkan Diandra lagi.

Diandra tidak bergeming, meskipun Alfa menarik selimut nya dia tetap di posisi nya "Lo pulang saja, gue sedang tidak ingin melakukan apapun hari ini" Jawab Diandra dengan suara malas.

"Kamu tidak bisa terus-terusan seperti ini, ada tanggung jawab besar yang menanti mu"

"Kenapa tidak? Gue adalah bos nya, kalau gue gak datang kerja gak ada yang bisa memecat gue di sana. Kalau kerjaan gue gak bagus gak ada yang bisa menegur gue, kalau gue sering bolos gak ada yang bisa potong gaji gue. It's so simple and easy

Alfa berdecak kesal mendengar penjabaran alasan Diandra, untuk semua yang dia perjuangkan dan korbankan, bukan begini hasil yang dia bayangkan "Jadi ini hasil nya? Untuk semua perjuangan ku mengembalikan hidup kamu ternyata hanya akan berakhir seperti ini" Lirih Alfa kecewa duduk lemas di tepi tempat tidur Diandra.

Diandra melirik sebentar ke wajah Alfa, wajah maskulin milik nya terlihat tidak bercahaya. Memang betul dia kecewa "Pulang lah. Aku tidak mau lagi berurusan sama kamu, keluarga kamu atau pun calon istri kamu. Jadi kamu tidak perlu khawatirkan hidup aku lagi, biar aku yang mengurus semua nya sendiri dari sekarang" Kata Diandra sekarang terdengar jelas dia berubah menjadi mode melankolis.

"Tapi bukan begini cara nya Ra. ini semua demi mengembalikan dunia kamu yang dulu, hidup yang selalu kamu rindukan. Kamu tidak perlu tau seberapa banyak hal yang aku korbankan untuk hal ini, asal kamu bisa hidup dengan baik setelah nya aku akan melakukan apapun itu. Bukan untuk melihat kamu bersikap seperti saat ini" Jelas Alfa, dia tidak berniat mengungkit pengorbanan nya, dia hanya ingin Diandra mengerti tujuan nya yang sebenar nya.

"Hidup dengan baik?" Sepertinya Diandra belum mengerti "Hidup dengan baik seperti apa Fa? Membuat ku merasa tersingkirkan? Padahal aku datang kepadamu untuk lebih dekat tapi kamu mendorongku begitu saja dari hidup mu tanpa aba-aba. Belum lagi calon istri kamu ternyata orang yang sangat enteng menghina ku. Apa kamu pikir aku baik-baik saja dengan semua itu?" Tanya Diandra. Tensi bicaranya mulai naik.

"Tentu saja kamu akan baik-baik saja karena apa yang kamu inginkan sekarang menjadi milik mu" Alfa tetap menjaga nada bicaranya datar agar tidak semakin memperkeruh suasana yang memanas.

DUA ATAPWhere stories live. Discover now