Part 3||Mysterious Evan

29.7K 1.3K 30
                                    

Sebelum baca yuk tekan ⭐ di pojok kiri bawah dulu yaa..

Happy Reading

*******

"Mama!!!...." teriak Viona dan ia langsung terduduk.

Deg..

Jantung Viona berdegub kencang dan peluh keringat membasahi semua tubuh nya. Viona menatap keseliling sudut, ia tidak berada di tempat yang tadi. Tempat ini sangat gelap dan pengap berbeda dengang tempat yang ia kunjungi tadi,Viona bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi. Viona berpikir apakah itu tadi mimpi? Tapi kenapa seperti nyata?

"Ya Tuhan.. apa semua itu hanya mimpi?" tanya Viona dengan suara lirih.

"Jika itu hanya sebuah mimpi, tapi kenapa terasa begitu nyata, dan mama.. pelukannya terasa sangat nyata. Ya Tuhan... kenapa aku bermimpi seperti itu?"

Sungguh Viona merasa bingung sekali, dan yang paling ia bingungkan adalah maksud dari semua perkataan ibu nya. Viona mengengingat ingat kembali kejadian yang berlalu beberapa jam ini. Viona ingat saat ia diseret paksa oleh ayah nya dan ia merasakan kepala nya begitu sakit dan yaa... ia pingsan. Mungkin Viona mengira bahwa kejadian itu adalah akhir dari hidup nya namun ternyata tidak, ia hanya pingsan dan kejadian yang mempertemukan ibu nya adalah mimpi. Viona mendesah lelah, kenapa hidup nya tidak berakhir saja dan sekarang ia malah berada di dunia nyata kembali yang entah sampai kapan dunia nyata ini terasa kelam.

Namun Viona teringat akan pesan ibu yang mengatan ia tak boleh menyerah, yaa... Viona harus kuat dan mungkin ini jalan kehidupan nya yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Mengingat akan kehadiran ibu nya yang begitu nyata dimimpi itu membuat Viona sedih. Viona masih ingin berlama lama dipelukan ibu nya.

"hikss... hikkss... Mama kenapa itu semua hanya mimpi. Viona masih merindukanmu Ma..." tangis pilu Viona.

Tiba-tiba...

Brakkk.....

"Aaahh kau sudah bangun ternyata yaa...."

Viona yang kaget seketika menoleh ke sumber suara, ternyata suara pintu yang dibanting kerasa itu ulah Evan ayah Viona. Viona yang masih dalam keadaaan menangis ia hanya memandangi wajah ayah nya. Ayah...? Apakah ia masih bisa disebut ayah setelah sikap nya yang begitu kejam kepada Viona? Entahlah Viona bingung dihati nya ia masih sangat menyayangi ayah nya, tapi dengan sikap nya yang sekarang Viona jadi membenci nya tapi tak mengelak bahwa ia masih menyayangi ayah nya.

"Bagaimana dengan tidur mu huh, apa kau bermimpi indah?" senyum miring menghiasi wajah nya. Evan begitu menikmati kesiksaan putri nya.

"yaa sangat indah, sampai aku lupa bagaimana cara nya aku bangun. Bahkan aku berharap aku tak akan bangun lagi dan melihat wajahmu sungguh aku muak dengan sikap mu ayah." Batin Viona.

"hmmm seperti nya keterdiamannu mengartikan iya. Bagus jika kau bermimpi indah, sayang nya sekarang kau tak lagi bermimpi. Selamat menjalani kehidupan suram mu kembali dan tempat tinggal baru mu." Ucap Evan diiringi pintu yang ditutup dan terdengar suara pintu yang dikunci.

Viona yang masih bingung dengan perkataan terakhir ayah nya hanya menatap nanar pintu yang telah dikunci, dan Viona sadar maksud dari perkataan ayahnya. Astaga.. ia baru menyadari ia berada di tempat yang gelap dan pengap serta barang-barang yang tak terpakai ada di ruangan ini, yaitu gudang. Viona mendesah ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia berada di gudang adalah sebagai hukuman. Viona berharap ayah nya akan segera membukakan pintu gudang ini.

"uhuk.. uhuk... Astaga tempat ini benar-benar berdebu" Viona tak tahan dengan banyak nya debu di ruangan ini. Viona berjalan ke arah pintu.

"Ayahh!!..... ayah!!.... Tolong bukakan pintu ini ayah!.... Ku mohon ayah... aku tidak kuat berada di dalam sini ayah!!!" teriak Viona sambil menggedor gedor pintu berharap ayah nya berbaik hati pada nya. Namun nihil, sekeras apapun Viona memohon pada ayah nya, ayah nya tak memperdulikannya.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang