Part 12||He is Annoying!!

16.3K 825 8
                                    

Yuhuuu akhirnya Sean sama Viona update lagi nih.. mana nih suaranya yang nunggu-nunggu mereka berdua update?

Ok sebelumnya mican minta maaf banget yaa karena akhir-akhir ini update nya lama. Karena jadwal kuliah mican itu lagi padet banget jadi lama juga deh update cerita ini.

Yukk langsung aja lah dibaca yaa pasti udah pada penasaran. Jangan lupa juga untuk Vote yaitu klik bintang di pojok kiri bawah yaa dan tinggalkan jejak kalian melalui kolom komentar.

HAPPY READING!!

*******

"Sean aku tidak mau ikut denganmu." Pinta Viona memelas berharap hati Sean akan luluh.

"Tidak! Kau harus ikut dengan ku!" ucap Sean sambil menarik lembut tangan Viona.

"Dasar pemaksa." Gerutu Viona yang ternyata didengar Sean.

"Ayo masuk!" perintah Sean agar Viona masuk ke dalam mobilnya.

"Sean..." rengek Viona dengan wajah memelas sedih yang hanya di tanggapi Sean dengan tatapan mata tajamnya yang menghunus tajam ke arah Viona. Viona pun menghela napas dengan kasar.

Sebenarnya Sean sangat gemas sekali dengan tingkah Viona, namun ia tahan kuat-kuat agar tidak kelepasan. Sean senggaja memaksa Viona untuk ikut dengannya ke kantor. Entah mengapa membiarkan Viona berdiam diri di mansion sendirian membuat ia khawatir.

Selama diperjalanan Viona hanya diam saja. Ia masih kesal dengan Sean, pria itu begitu pemaksa. Entah apa yang ada dipikiran Sean untuk membawa Viona ke kantor. Viona rasa ia akan bosan di kantor Sean. Bagaimana tidak? Viona pasti tidak ada yang ia kerjakan, ia lebih memilih di rumah Sean yang besar itu sambil membaca novel daripada harus ikut dengan Sean. Sungguh menyebalkan!

Mereka berdua masih dalam suasana hening. Tidak ada yang ingin mencairkan suasana yang sunyi senyap itu. Viona yang sedari tadi hanya memalingkan wajahnya menghadap ke kaca jendela mobil. Sedangkan Sean pria itu fokus menyetir mobil.

"Apa kau akan berdiam di sini saja, huh?" tanya Sean tiba-tiba membuat Viona memalingkan wajahnya menghadap pria itu. Seketika Viona sadar jika mereka telah sampai.

"Tidak." Jawab Viona ketus dan langsung keluar dari mobil pria menyebalkan itu. Sean pun hanya terkekeh geli. Ia pun segera menyusul Viona yang sudah keluar dari mobil.

Masih dengan wajah ditekuk, Viona pun mengikuti Sean yang mulai berjalan memasuki gedung pencakar langit yaitu kantor pria arrogant itu. Tiba-tiba saja nyali Viona mendadak menciut karena ia sekarang menjadi pusat perhatian para pekerja kantor itu. Aishh sebenarnya bukan ia yang menjadi pusat perhatian tapi Sean, namun karena keberadaan Viona yang di dekat Sean semakin membuat riuh. Viona menyesal dan ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri yang begitu lemah di hadapan Sean. Seharusnya ia lebih keras lagi menolak ajakan pria itu.

Semua orang menunduk hormat kepada Sean saat pria itu melangkah memasuki kantor. Seketika tatapan para kaum hawa berbinar-binar melihat bossnya yang berjalan dengan gagahnya. Banyak para karyawan yang menyapanya namun Sean hanya acuh, membuat Viona yang melihat semua itu berdecih. Dasar pria sombong!, batin Viona.

Beberapa karyawan mulai berbisik-bisik, membuat Viona menjadi mendudukan kepala. Ia tahu pasti mereka semua membicarakannya. Ia sadar bahwa ia sangat tidak pantas dengan Sean. Semua mengira bahwa Viona hanya pembantu Sean. Tidak mungkin jika Viona adalah kekasih boss nya karena yang mereka tahu boss nya itu sangat anti dengan wanita. Sean yang sedari tadi menyadari perubahan suasana sekitar, banyaknya karyawannya yang sedari tadi berbisik-bisik. Sean tahu mereka semua sedang membicarakan Viona, dan benar saja sekarang Viona terlihat menundukkan kepalanya. Sean pun berbalik dan langsung menggenggam tangan Viona membuat Viona kaget dan menatap Sean dengan bingung. Namun Sean mengabaikannya dan langsung menarik tangan Viona dengan lembut untuk mengikutinya. Sikap Sean membuat para karyawanan wanita menjerit iri dengan Viona. Mereka semua menjadi membenci Viona, karena menurut mereka Viona tidak cantik dan dilihat dari penampilannya saja lebih cocok menjadi pembantu.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now