Part 32||Mysterious?

8.4K 440 26
                                    

Akhirnya update yaa.. padalah hari kamis tu udah mau update ehh tapi karena aku merasa di part ini agak kurang srek gitu jd aku perbaiki lagi. Maaf yaa lama nunggu updatenya.

Mana nih yang udah nunggu-nunggu kelanjutan cerita Sean sama Viona?

Semoga kalian suka dengan part ini. Jangan lupa untuk vote dan komennya aku tunggu yaa..

Happy Reading!!

*****

"Bagaimana keadaan Viona? Apa dia baik-baik saja?" tanya Martin khawatir, membuat Sean berdecih kesal.

"Ya. Dia baik-baik saja. Kau tidak usah khawatir." Ucap Sean dengan ketus.

"Begitu saja kau tidak becus menjaganya." Ucap Martin dengan emosi.

"Heh memangnya kau siapa!!" ucap Sean yang juga terpancing emosi.

"Kau-" belum sempat Martin melanjutkan ucapanya Alex lebih dahulu memotongnya.

"Heii kalian ini kenapa?! Dari tadi kalian selalu saja beretengkar. Di saat seperti ini kalian bisa-bisanya bertengkar. Aiisshhh lebih baik sekarang kita mencari tahu siapa pelakunya." Ucap Alex yang juga ikut kesal. Bagaimana tidak? Sean dan Martin sedari tadi terus saling menyalahkan. Membuat kepalanya terasa pening dengan kelakuan mereka berdua yang seperti anak kecil.

Mereka bertiga sekarang sedang berada di ruang tamu di kediaman mansion Sean. Awalnya Sean terkejut saat Alex datang ke mansion-nya. Ahh bukan karena kedatangan Alex keterkejutannya, namun karena Alex yang bersama Martin. Bagaimana mereka saling kenal? Ternyata Martin adalah sepupu Alex. Awalnya Sean sempat menolak Martin yang juga ingin ikut masuk ke dalam mansion-nya. Namun Alex sahabat Sean memaksanya membuat Sean akhirnya memperbolehkannya masuk.

"Aku sudah menyuruh orang-orangku untuk mengecek cctv di tempat acaraku. Namun sampai sekarang belum ada hasilnya." Ucap Alex.

"Liam juga belum melaporkan hasilnya. Sedikit sulit karena cctv-nya diblokir." Jelas Sean.

"Aku rasa semua kejadian itu direncanakan." Ucap Martin yang angkat bicara.

"Yaa.. aku rasa begitu dan sepertinya mereka orang yang ahli. Karena sudah memperhitungkan dengan matang." Ucap Alex dengan kedua lengannya yang menyilang dengan tubuh yang bersandar pada sofa.

Sedangkan Sean juga sedang berpikir tentang siapa pelaku di acara Alex itu. Sejak tadi malam Sean tidak bisa tidur, ia terus memikirkan kejadian yang hampir saja membuat Viona terluka.

"Ehmm.. yang aku bingungkan lagi kenapa Viona yang dicelakainya?" tanya Alex membuat pikiran Sean teralihkan.

"Aku tidak tahu." Ucap Sean lirih dengan tangannya yang mengusap wajahnya kasar.

"Apa Viona memiliki musuh? Jadi ia yang dicelakai." Tanya Martin.

"Tidak. Itu tidak mungkin. Ia tidak seperti itu, lagipula ini kali pertama ia kesini." Jelas Sean.

"Tapi bukan hanya Viona. Sean juga, bahkan ia terkena luka tembak." Ucap Alex yang membuat Sean menghela napas panjang. Ia sendiri juga bingung siapa pelakunya. Sedangkan bukti sampai saat ini belum ditemukan. Mereka semua sekarang terdiam, larut dalam pikiran masing-masing.

"Aaaaa.... kenapa kita tidak meminta bantuan sepupu-mu saja."ucap Alex tiba-tiba yang membuat Sean dan Martin terkejut.

"Maksudmu Max?" tanya Sean dengan satu alis yang terangkat.

"Yaa siapa lagi." Jawab Alex. Sean pun memikirkannya, ada benarnya juga dengan meminta bantuan Max. Astaga kenapa tidak dari tadi saja.

"Aku harap Max tidak sedang berlibur." Ucap Sean.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now