Part 42||Sick?

8.4K 449 17
                                    

Hallo guys!!
Udah pada rindu gak ni sama ke uwu an Sean dan Viona 😆

Langsung aja deh dibaca ky nya banyak yg pada kangen nih 😂 jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah yaa dan komennya juga aku tunggu loh..

Happy Reading!!

****

Private Aiport Reynolds Airline, Manhattan New York 02:00 PM.

"Viona, bangun." ucap Sean mencoba membangunkan Viona yang tertidur.

"Egghh.." lenguh Viona, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Viona menatap sekeliling dengan bingung.

"Kita sudah sampai, Viona." ucap Sean sambil mengelus rambut Viona, membuat Viona menatap Sean yang berada di sebelahnya.

Viona masih mengumpulkan kesadarannya. Ia menatap ke sekeliling dengan mata yang masih mengantuk. Viona mengernyitkan keningnya bingung saat ia melihat disekitarnya terdapat banyak kursi dan jendela-jendela kecil. Seketika Viona terbelalak kaget, ia baru menyadarinya jika ia sedang berada di private jet milik Sean.

"Kita sudah sampai di New York, baby." bisik Sean tepat ditelinga Viona. Membuat tubuh Viona meremang dibuatnya.

Viona menatap Sean nyalang, menyembunyikan rasa gugupnya. Viona segera berdiri mengabaikan Sean yang terkekeh geli.

"OH MY GOD!" ucap Viona terkejut. Bagaimana tidak? Saat Viona ingin turun, ia melihat banyak sekali pria-pria yang bersetelan jas hitam lengkap dengan kacamata yang berbaris rapi. Gosh!! ini pasti ulah Sean dan benar saja saat Viona menatap Sean yang berada dibelakangnya, Sean hanya tersenyum miring dengan kedipan matanya. Membuat Viona yang melihatnya memutar matanya dengan malas.

Viona segera menuruni undakan tangga dengan kesal. Sean mengikuti langkah Viona dibelakang, ia sedari tadi terkikik geli melihat Viona yang kesal padanya.

"Mari nona Viona." ucap Liam sambil membukakan pintu mobil untuknya, Viona segera masuk tanpa memperdulikan Sean. Viona menurunkan kaca jendela mobil melihat beberapa pria berjas hitam tadi kini sudah memasuki mobil yang terdapat di depan dan di belakang mobil yang Viona tumpangi.

Ohh God!! Seriously! Viona menggeleng pelan, menurutnya Sean terlalu berlebihan dengan ini semua. Mobil pun melaju membelah padatnya jalanan kota New York dengan tiga mobil SUV yang berada di depan mobil yang Viona dan Sean tumpangi dan empat mobil SUV di belakang.

Viona menghela napas kasar. Sebenarnya ia tidak mau pulang ke Manhattan, mengingat jika Sean baru saja terkena luka tembak dan kondisinya belum pulih. Yaaa walaupun Sean bersikeras mengatakan ia tidak apa, namun tetap saja Viona mengkhawatirkan kondisi Sean. Dan yang paling menyebalkan adalah, ia menganggap jika luka tembak itu hanya luka kecil. Ohh My God!! Sangat-sangat menyebalkan. He is Jerk!!

Viona menatap lurus ke depan, namun ia merasa seperti sedang diperhatikan. Viona pun menolehkan kepalanya ke samping dan benar saja, Sean sedang menatap Viona dengan intens membuat Viona gugup.

"Apa?" tanya Viona sinis, karena ia masih diliputi rasa kesal dengan Sean.

"AAAA SEAN!!" pekik Viona, tiba-tiba Sean menarik tubuh Viona dengan seenaknya saja. Viona memberungut kesal berada di pangkuan Sean.

"Oh C'mon baby... jangan marah seperti ini. Aku tidak suka, jika kau sampai mengabaikanku." ucap Sean dengan suara yang hampir tidak jelas, karena Sean menggelamkan kepalanya pada ceruk leher Viona. Namun Viona masih bisa mendengarnya karena posisi yang seperti ini dan Viona sedikit risih.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now