Part 28||Meet Again

9.1K 560 72
                                    

Haii guyss!!
Gimana nih udah pada penasaran gak sama kelanjutan ceritanya si Sean dan Viona?

Seberapa suka nih kalian sama cerita The Psychopath Prince?
a. 0
b. 60
c. 80
d. 100
Menurut kalian The Psychopath Prince itu?
a. Ngebosenin
b. Biasa aja
c. Seru banget
Silahkan di jawabnya dengan komentar kalian..

Okay sebelum baca jangan lupa untuk vote, caranya klik bintang di pojok kiri bawah dan jangan lupa juga untuk komentar nya yaa... Thanks..

Happy Reading!!

*****

Tidak banyak hal yang bisa dilakukan Viona selama di mansion. Apalagi ia tidak memiliki teman yang bisa diajak berbincang. Karena bosan, Viona yang awalnya hanya duduk di depan tv pun turun ke bawah menuju ke dapur.

Rasanya Viona ingin memasak sesuatu, lagi pula sudah lama ia tidak berkutat dengan dapur. Viona pun membuka kulkas besar dimana semua bahan-bahan tersedia. Namun saat membuka, Viona bingung. Karena isi di kulkas tidak banyak seperti biasanya. Dan banyak bahan-bahan yang tidak ada. Viona berpikir mungkin saja pelayan belum berbelanja.

"Nona Viona" sapa pelayan mansion dari belakang. Membuat Viona berbalik untuk menatapnya dan tersenyum hangat.

"Nona Viona membutuhkan sesuatu. Biar saya yang buatkan nona." Ucap pelayan itu dengan sopan.

"Tidak tidak... hanya saja aku ingin memasak sesuatu. Tapi sepertinya bahan yang ada di kulkas tidak lengkap." Ucap Viona dengan hati-hati.

"Maafkan saya nona. Persedian bahan makanan memang tinggal sedikit. Karena pelayan yang biasanya mendapatkan tugas berbelanja sedang sakit." Jelas pelayan itu.

"Ahhh begitu ya... tidak apa. Aku bisa berbelanja di supermarket aku-" belum sempat Viona menyelesaikan ucapanya pelayan itu berkata.

"Tidak nona. Maksud saya, biar saya saja yang berbelanja. Nona ingin membutuhkan bahan apa saja, biar saya yang membelinya." Ucap pelayan itu merasa tidak enak.

"Tidak apa. Biar aku saja. Lagipula aku juga bosan seharian di rumah terus menerus." Ucap Viona dengan senyumannya.

"Maaf nona, biar saya saja. Saya takut Tuan Sean akan marah jika tahu nona Viona yang berbelanja, bukan pelayan." Ucap pelayan itu dengan nada yang khawatir.

"Kau tenang saja. Sean tidak akan marah. Lagipula ini juga mau ku. Jadi apa boleh aku saja yang berbelanja?" tanya Viona dengan lembut.

"Tapi nona an-"

"Sudahlah aku jamin semuanya akan baik-baik saja. Jadi jangan khawatir." Ucap Viona dengan senyumnya membuat pelayan itu akhirnya luluh dan membolehkan Viona. Pelayan itu hanya bisa pasrah. Semoga Tuan besarnya tidak marah.

Sekarang Viona sudah bersiap-siap ingin pergi ke supermarket. Ia pun segera turun ke bawah tak lupa membawa tas kecil yang berisikan dompet.

"Farhan" panggil Viona saat ia melihat Farhan sedang duduk santai di teras mansion.

"Ya Viona." Jawab Farhan dengan ramah.

"Kau mau aku antarkan ke mana?" tanya Farhan yang tahu, Viona pun balas tersenyum karena Farhan tahu maksud memanggilnya.

"Hmm bisa kah kau antar aku ke supermarket. Aku ingin berbelanja keperluan dapur." Ucap Viona yang membuat Farhan mengeryitkan dahinya bingung.

"Bukankah itu tugas pelayan. Kenapa jadi kau yang berbelanja." Ucap Farhan heran.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now