Part 34|| I Love You

9.6K 545 59
                                    

Hallo guys!!

Sesuai permintaan kalian yang minta up dan banyak yg penasaran jd akhirnya bisa up part 34 yeayyy😆

Karena aku gak mau ngecewain kalian, pembaca setia Sean dan Viona 🥰 makanya aku usahain untuk seharian ngebut buat up 😄 dan kebetulan pas lagi gak sibuk juga guys..

Yang penasaran mana suara nya nih 😉

Semoga kalian suka dengan part ini💙💙

Happy Reading!!

****

"VIONA AWAS!!" teriak Martin membuat langkah Viona terhenti dan menoleh ke belakang, melihat Martin yang sedang berlari ke arahnya membuat Viona menatapnya dengan bingung.

"VIONA.. MENJAUHLAH!!" teriak Martin. Viona masih menatapnya dengan bingung. Saat pandangannya mengarah ke samping, seketika Viona terbelalak kaget. Sebuah mobil sedang melaju ke arahnya. Seketika ingin rasanya Viona berlari menjauh, namun seakan-akan tubuhnya sangat sulit digerakkan.

Dan semua itu tak dapat dihindari lagi saat mobil itu semakin dekat dengannya. Viona memejamkan matanya pasrah.

Jika ini memang akhir dari hidupnya, maka ia rela. Tapi, bisakah saat ia mati hanya kenang-kenangan bahagia saja yang ia bawa. Viona tidak sanggup jika harus membawa beban pahit yang selama ini menimpa hidupnya.

Mama... Viona akan segera bertemu dengan Mama...

"VIONAA..." hanya suara itu yang Viona dengar sebelum mobil itu menghantam dirinya dan...

BRRAKK

BUUGHH

Tubuh Viona terpental beberapa meter dari tempat ia berdiri semula. Tubuh Viona bersimpah darah. Kepalanya terasa pening dan mengeluarkan darah akibat terhempas ke aspal.

"Viona... Viona... kau bisa mendengar aku. Bertahanlah Viona." Ucap Martin khawatir. Ia buru-buru menelpon ambulans.

"Viona.. Viona...." panggil Martin khawatir, melihat keadaan Viona yang begitu memprihatinkan. Bahkan darah terus keluar dari kepala Viona. Wajah Viona sudah pucat pasi.

Viona hanya menatap indahnya langit dengan nanar. Seketika bayang-bayang masa lalunya berputar bagaikan rekaman kaset.

Viona yang masih berumur tujuh tahun berlarian di taman, bermain bersama kedua orang tuanya. Hidupnya yang dipenuhi kasih sayang. Sampai suatu kejadian ia harus menelan rasa pahit, ketika Papah nya mengalami kecelakaan dan nyawanya tidak tertolong.

Hidupnya kembali sempurna, saat ia memiliki ayah tiri yaitu Evan. Evan yang dulu begitu menyanginya layaknya putri kandungnya sendiri. Kebahagiannya seakan kembali lagi. Namun, itu hanya sesaat seakan-akan hidup Viona ditakdirkan menderita. Kenyataan yang tak bisa ia terima, ia harus menelan rasa pahit lagi bahkan ini lebih terasa sakit. Seperti separu jiwanya juga direnggut. Kenyataan jika Rose, Mama Viona meninggalkannya untuk selama-lamanya. Sejak saat itu semua kehidupan Viona berubah drastis, yang dulu bagaikan pelangi sekarang bagaikan hujan yang selalu menyelimuti kehidupannya.

Viona tersenyum samar.

Beginikah kehidupannya?

Haruskah berakhir dengan tragis?

"Viona.." tiba-tiba suara Sean terngiang, membuat hatinya berdesir. Viona teringat beberapa bulan ini kehidupannya diisi dengan bersama Sean. Pria yang arogant, dingin dan misterius, juga sifat menyebalkan sekaligus selalu berhasil membuat jantung Viona terasa tidak karuan yang hanya kepada Viona.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now