Part 21||The Beginning of Destruction

12.9K 589 5
                                    

Haii guys cerita Sean Viona update!!

Btw guys udah pada follow belum nih ig aku? yang belum yuk follow ig aku ya @micangurel karena aku biasanya sering ngasih spoiler di InstaStory dan beberapa info gitu tentang kelanjutan cerita Sean sama Viona. Jadi jangan lupa yang di follow, Oke makasih.

Happy Reading!!

Suara dentingan sendok mengisi ruangan makan yang besar ini. Tak ada dari satupun yang membuka suara,mereka hanyut dalam pikiran masing-masing. Sean yang menikmati sarapan pagi ini begitu senang entah mengapa baru kali ini ia menikmati sarapannya dengan seenak ini. Bukannya sarapan yang sebelumnya tidak enak, tapi kali ini sungguh berbeda hatinya diliputi perasaan bahagia. Apalagi didepannya ini ada sesosok bidadari yang sedang makan bersamanya, membuat Sean merasakan yaa entahlah sangat sulit untuk dideskripsikan perasaannya saat ini.

Sedangkan Viona, ia diliputi rasa malu. Padahal Viona ingin sekali tidak turun untuk melewatkan sarapan paginya namun entah dorangan dari mana ia malah melangkahkan kakinya menuju ruang makan ini. Sialnya ia melihat wajah Sean yang seperti menggodanya juga senyum yang meremehkan atau apalah itu ia tidak peduli, yang Viona rasakan hanya kesal bercampur malu. Oh God! Tolong selamatkan jantung ku Ya Tuhan, batin Viona. Karena sejak tadi rasanya tidak karuan, apalagi jika terlintas bayangan saat mereka berdua.. Aishhh terbayang dikepala Viona saja rasanya membuat ia ingin menggelamkan dirinya sendiri di Samudra Atlantik.

Sesekali Sean menatap wajah Viona yang masih menunduk sambil menikmati sarapannya. Namun Sean melihat Viona yang tak kunjung menyuapkan makanannya lagi dan malah terlihat seperti melamun. Membuat Sean mengernyitkan dahi melihat tingkah Viona yang tiba-tiba berubah.

"Viona.. apa kau sudah selesai makan?" tanya Sean yang membuat Viona gelagapan.

"Hah apa? Ohh.. yaa aku sudah. Aku sudah kenyang." Jawab Viona dengan nada yang sedikit tinggi karena ia kaget mendengar suara Sean yang tiba-tiba itu.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Sean penasaran. Membuat Viona gelisah.

"Emm tidak ada.." jawab Viona mencoba tenang, agar Sean tak curiga.

"Benarkah?"

"Yaa tentu saja." Ucap Viona pura-pura yakin. Padahal jantungnya sudah deg-degan. Saat ia makan tadi tak sengaja matanya menatap pergelangan tangannya yang dibalut perban. Seketika saja ia teringat akan pesan surat itu membuatnya merasa gelisah. Viona cemas jika suatu saat nanti ia bertemu dengan Ayah nya, pasti Ayah nya akan menyiksanya lagi bahkan lebih kejam karena dengan beraninya ia kabur.

"Ehm kalau begitu aku kembali ke kamar." Ucap Viona lalu bangkit berdiri dari kursi dan menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban dari Sean. Sean pun hanya menatap punggung Viona dengan curiga. Namun saat langkah Viona terhenti dibeberapa anak tangga ia membalikkan tubuhnya dan menatap Sean yang masih duduk di meja makan juga sedang menatapnya.

"Sean apa kau hari ini pergi ke kantor?" tanya Viona yang tersirat nada cemasnya.

"Tidak. Aku akan menyelesaikan pekerjaan di rumah saja." Jawab Sean yang langsung membuat Viona menghela napas bersyukur yang membuat Sean mengernyitkan keningnya.

"Ya baiklah." Ucap Viona lalu berbalik dan melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

Sean menatap punggung Viona dengan rasa curiga, ia yakin pasti ada yang disembunyikan oleh Viona. Namun Sean urungkan untuk bertanya, ia memilih mencari tahu sendiri.

"Tuan." panggil Liam membuat ia menoleh ke arah asistennya.

"Begini Tuan perusahaan yang berada di Spanyol mengalami sedikit masalah." Sean pun mendengarkan perkataan Liam dengan raut wajah serius.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now