Part 38||Kissing

10.8K 524 45
                                    

UPDATE! UPDATE!!

Yang nunggu-nunggu kelanjutan cerita Sean dan Viona mana nih suaranya....

Sebelum baca, aku ada sedikit info guys 😊

Nah jadi infonya, di ig aku udah aku up Trailer The Psychopath Prince...

Jadi untuk kalian yang mau ngeliat Trailer Sean dan Viona bisa cek di ig aku yaa...
Caranya follow dulu akun ig aku micangurel, karena di privat guyss jangan lupa juga like nya dan komennya yaa..

Author berharap kalian semua ngeliat Trailer mereka berdua karena dijamin deh gak nyesel😆😂

Okaydeh sampe situ aja infonya yaa, aku tunggu notif kalian nih😉

Jangan lupa yaa vote dan komen sebanyak banyak untuk part ini 💙💙

Happy Reading!!

****

Dalam ruangan gelap yang hanya diterangi sinar bulan yang masuk melalui cela-cela jendela. Seorang wanita yang terbaring lemah di brankar mencoba untuk membuka matanya yang terasa sangat sulit. Ia mengerjapkan matanya pelan, dahinya mengernyit merasakan sakit yang ada dikepalanya. Kepalanya terasa seperti ditindih oleh beton yang beratnya berkilo-kilo mengahantam kepalanya.

"Egghhhh..." erang Viona saat ia mencoba bangkit dari tidurnya namun gagal.

Viona mengedarkan pandangannya, menatap sekeliling ruangan tempat ia berada. Viona merasa asing dengan tempat ini, penerangan yang minim membuatnya sulit untuk melihat. Viona menghela napas lemah, saat ia tidak menemukan siapapun yang berada di sini. Bahkan ruangan ini gelap gulita jika saja tidak ada penerangan dari cahaya bulan.

Tiba-tiba tenggorokan Viona terasa kering, ia menoleh ke samping melihat segelas air yang berada di atas nakas. Viona ingin mengambilnya namun tangannya terhalang oleh selang infus, membuat Viona mendengus kesal. Dan sebenarnya apa yang terjadi padanya sampai tangannya dipasang infus.

Viona mencoba mengambil segelas air dengan tangannya yang tidak terhalang selang infus. Namun, tiba-tiba tangannya sangat sulit digerakan seperti ada suatu beban yang menindih tangannya. Viona menurunkan pandangannya, betapa terkejutnya saat mendapati seorang lelaki sedang tertidur pulas dalam posisi yang terduduk, dengan kepala yang beralaskan tempat tidur Viona dan kedua tangannya yang menggenggam erat tangan Viona.

Viona mengernyit bingung melihat seorang lelaki yang sedang tertidur pulas bersamanya. Viona mencoba mengusap kepala lelaki itu, berharap ia bangun. Viona tidak tahan menahan rasa hausnya.

Dalam tidurnya Sean merasakan ada yang mengusap rambutnya, membuat ia terlena. Dan sentuhan itu terasa seperti nyata ketika Viona membelai setiap inci wajahnya. Sean begitu menikmati akan sentuhan ini, jika ini hanya sebuah mimpi Sean rasanya tidak ingin bangun dari tidur lelapnya. Sean ingin seperti ini, ia begitu merindukan sentuhan ini. Namun, sentuhan lembut ini terasa begitu nyata. Semakin lama, sentuhan itu menelusuri rahang tegas Sean. Membuat Sean berkali-kali mengerang karena ia begitu menikmatinya.

Sean pun menggapai tangan yang sedang bergerilya di wajahnya. Sean mengelus lembut tangan itu. Namun, seketika Sean tersadar. Kenapa sentuhan ini terasa sangat nyata dan saat Sean memegang tangan lembut itu terasa begitu nyata, seperti bukan mimpi. Bukan mimpi!.

Deg

Sean terbangun, ia terbelalak kaget saat merasakan tangan itu dan ini benar-benar nyata. Sean langsung bangun dengan kebingungan, ia masih menggenggam tangan mungil Viona yang tadi berada di wajahnya. Sean menatap dalam, memastikan sentuhan itu tadi nyata yang dilakukan oleh tangan Viona. Dan betapa terkejutnya saat tangan mungil itu bergerak dalam genggamannya.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora