Part 40||Attack

8.1K 437 31
                                    

Hallo guys!!

Ketemu lagi sama Sean dan Viona.. semoga kalian gak bosen yaa sama cerita aku..

Kalian mau gak aku upload trailernya Sean dan Viona? Kalo mau caranya gampang kok..
100+ vote bakal aku upload trailernya nih gimana bisa gak?😆 Bisa dong yaa 😉 yg gak sabar nunggu bisa silahkan nonton trailernya di akun IG: MICANGUREL yaa 😉💙

Semoga kalian suka dengan part ini yaa.. jangan lupa untuk vote dan comment nya, aku tunggu notif dari kalian 😊

Happy Reading!!

*****

"Viona kau mau makan dulu?" tanya Sean.

"Hmm tidak Sean. Aku masih kenyang, nanti saja di mansion aku akan makan." ucap Viona. Hari ini memang Viona sudah diperbolehkan untuk pulang, namun ia masih harus banyak-banyak beristirahat. Sean membantu Viona membereskan barang-barangnya.

"Apa tidak ada lagi yang tertinggal?" tanya Sean.

"Tidak ada. Ayoo..." ucap Viona yang sudah bersiap ingin turun dari tempat tidur.

"Tunggu dulu." ucap Sean, membuat Viona menatap Sean bingung.

"Kenapa? Apa ada yang tertinggal?" tanya Viona.

"Tidak. Kau tunggu disini dulu yaa.." ucap Sean yang langsung pergi meninggalkan Viona yang sedang bingung dengan sikap Sean. Namun Viona tidak membantah, ia menuruti perkataan Sean.

Tidak lama kemudian Sean kembali dan seketika Viona terbelalak kaget dengan apa yang dibawa Sean.

"Sean untuk apa kau membawa itu?" tanya Viona.

"Untukmu, memang disini selainmu siapa lagi." ucap Sean.

"Sean aku tidak mau memakai kursi roda." protes Viona. Sean menatap Viona dengan sebelah alis yang terangkat.

"Kau baru pulih dan aku tidak mau jika kau sampai sakit lagi." ucap Sean yang perhatian pada Viona membuat pipi Viona memanas.

"Sean aku tidak mau. Lagipula jika hanya untuk berjalan aku masih bisa Sean." ucap Viona yang menolak untuk duduk di kursi roda. Viona tidak mau, seperti dirnya lumpuh saja jadi harus memakai kursi roda.

"Tidak kau—"

"Sudahlah ayo Sean kita pulang." ucap Viona memotong ucapan Sean. Viona pun segera turun dari tempat tidurnya dan segera keluar. Mengabaikan Sean yang menatap Viona tajam, karena Viona membantah ucapan Sean.

"AAAA SEAN..." pekik Viona karena Sean tiba-tiba menggendong Viona ala bridal style.

"Tidak ada pilihan yang lain selain menggendongmu, kau sendiri yang menolak memakai kursi roda." ucap Sean dengan tatapan yang berkilat geli. Membuat Viona kesal.

Mereka pun memasuki lift menuju lantai bawah. Viona masih cemberut kesal, membuat bibir mungil itu sedikit maju. Sean yang melihatnya tidak tahan, ia segera mencium lembut bibir Viona. Membuat Viona melenguh, terbuai dengan ciuman manis Sean.

Ting

Pintu lift terbuka mereka telah sampai dilantai bawah, membuat keduanya sadar dan Sean melepas pagutannya dengan tidak rela.

"Selalu manis." ucap Sean yang membuat pipi Viona merona.

"Sean turunkan aku. Aku malu, lihatlah mereka semua menatap kita." ucap Viona yang melihat kesekitar banyak pasang mata yang sedang menatapnya terang-terangan.

"Abaikan saja." ucap Sean cuek. Membuat Viona kesal, Viona hanya pasrah saat Sean membawanya, dengan banyak pasang mata yang melihat Viona iri juga suara-suara berisik. Membuat Viona menggelamkan wajahnya diceruk leher Sean, ia menahan rasa malu. Sean mendudukkan Viona dengan hati-hati di kursi penumpang mobil. Sean pun segera masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil Mercedes Benz nya.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now