Part 15||Candle Light Dinner?

13.9K 682 14
                                    

Sebelum baca yuk di vote dulu yaa caranya klik bintang di pojok kiri bawah dan jangan lupa juga untuk komennya. Thanks..

Happy Reading!!

*****

Tok Tok Tok

"Nona Viona.."

"Aaa iyaa sebentar" Jawab Viona yang setelah keluar dari kamar mandi, ia baru saja melesaikan ritual mandinya. Viona yang mendengar suara ketukan pintu dan memanggil namanya pun segera menghampiri pintu kamar.

Ceklek

Suara pintu yang dibuka dari dalam oleh Viona.

"Ya ada apa?" tanya Viona lembut kepada pelayan mansion.

"Sebelumnya maaf nona saya mengganggu waktu anda" ucap pelayan itu.

"ohh tidak sama sekali." Jawab Viona dengan senyum yang mengembang. Pelayan itu pun tersenyum ramah, ia sudah menduga jika nona ini yaitu Viona sangat baik hati. Wajar saja jika Tuannya yaitu Sean nampak berbeda jika sedang bersama Viona.

"Begini nona Tuan Sean meminta saya menyampaikan pesan kepada anda, jika sebentar lagi ada para perias yang akan datang untuk merias anda." Viona yang mendengar itu pun mengernyitkan dahinya.

"Tapi untuk apa?" tanya Viona bingung.

"Maaf nona saya tidak tahu, saya hanya menyampaikan pesan saja dari Tuan Sean." Ucap pelayan itu dengan nada menyesal karena ia tidak tahu juga kenapa.

"Yaa tidak apa-apa, terimakasih..." ucap Viona terputus karena ia tidak mengetahui nama pelayan itu.

"Maya nona." Ucap pelayan itu tersenyum.

"ahh yaa terimakasih Maya."

"Jika anda perlu sesuatu anda bisa memanggil saya atau pelayan yang lain nona."

"Yaa baiklah, sekali lagi terimakasih."

"Baik nona, kalau begitu saya ijin kembali." Ucap pelayan itu sambil melangkah pergi, Viona pun tersenyum ramah.

Saat sudah pintu ia tutup, wajah Viona seketika berumah menjadi bingung.

"Sebenarnya ada apa, kenapa aku disuruh untuk berdandan, huh bingungkan sekali." Viona berjalan ke kasurnya dengan kaki yang ia hentakan.

"Sangat aneh, tadi saja ia marah lalu dalam hitungan menit berubah baik, terkadang ia bersikap dingin dan sangat menyeramkan, lalu tiba-tiba ia menjadi sosok yang ramah dan sangat menyebalkan. Astaga sikapnya sangat berubah-ubah setiap saat, jangan-jangan ia memiliki kepribadian ganda." Monolog Viona seorang diri. Viona sangat begitu heran dengan perubahan sikap Sean. Pria itu memang penuh misterius, buktinya entah apa lagi yang ia perbuat kali ini. Viona hanya berharap apa yang Sean lakukan kali ini tidak membuatnya naik darah.

Tidak berapa lama, dua perias telah datang. Viona yang sudah duduk di depan meja rias hanya diam saat perias itu mulai meriasnya.

"Wahh nona kau sangat beruntung sekali, kau memiliki paras yang cantik." Viona hanya tersenyum menanggapi kata perias itu.

"Yaa kau benar Shila, nona Viona memang cantik dan kita hanya memoleskan sedikit di wajahnya agar terlihat sempurna seperti princess." Ucap perias yang sedang mengotak-atik rambutnya.

"Kalian terlalu berlebihan, aku malah merasa seperti itik buruk rupa." Jawab Viona jujur.

"Ohh tidak nona Viona, kau sungguh benar-benar cantik iya kan Shila?" tanya Camel.

"Yaa benar. Kau harus percaya diri Nona Viona." ucap Shila.

"Nahh sebentar lagi selesai dan kita tinggal memilih baju yang cocok untukmu." Ucap Shila girang. Viona hanya tersenyum. Ia masih belum bisa membuka matanya, karena Shila belum selesai merias wajahnya. Ia begitu penasaran dengan hasilnya, namun Viona harus bersabar.

𝐓𝐡𝐞 𝐏𝐒𝐘𝐂𝐇𝐎𝐏𝐀𝐓𝐇 𝐏𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang