ASING

1K 22 1
                                    

Awal masuk kuliah memang terasa menyenangkan. Dimana kita menemukan teman baru lagi dan memulai perjalanan kita dari awal. Yang pasti pengalaman akan semakin banyak.

Hari ini hari pertama kali devina masuk kuliah. Terasa asing bagi dia. Tempat baru, suasana baru dan teman - teman yang juga baru. Kali ini banyak mahasiswa dan mahasiswi dikumpulkan di lapangan untuk mengikuti kegiatan OSPEK. Dan kebetulan cuaca cerah dan hawa sekitar terasa panas.

"Hai, pipi lo merah banget sih. Kepanasan ya?". Ujar salah satu cowok yang berdiri di samping Devina.

"Apaan sih". Devina menutupi pipinya dengan kedua tangannya.

"Yeee, ditanya juga. Songong banget sih".

Devina menghiraukan cowok disebelahnya dan fokus pada senior yang sedang berbicara di depan.

Matahari semakin terik, namun entah mengapa langit begitu indah hari ini. Nampak biru tanpa tertutup awan.
Mereka pun telah istirahat. Banyak dari mereka yang di kelas maupun di kantin. Dan bahkan ada yang masih berbincang - bincang di halaman kampus, duduk - duduk disana. Entahlah apa yang ada di pikiran mereka, mengapa tidak ingin berteduh dari panasnya mentari.

"Eh, lo devina bukan sih?". Ujar cewek yang tiba - tiba duduk di sebelah devina.

"Iya, kenapa?".

"Lah, lo gak inget sama gue?".

"Siapa?". Raut wajah devina masih bingung dengan cewek di sebelahnya itu.

"Ihhhh, gue Irisa. Temen SMP lo waktu dulu".

"Bentar - bentar. Oh iyaaa gue lupa. Tapi kayaknya kita beda kelas deh. Gue di kelas A elu di kelas E".

"Iya tuh inget. Emang sih kita gak terlalu deket. Tapi seengaknya kita udah pernah kenal".

"Iya sekarang sekampus lagi".

"Ya semoga kita jadi temen deket ya dev".

"Iya ris". Devina tersenyum ke arah irisa.

Waktu terus berputar, hingga matahari semakin naik. Waktunya pulang terasa sesak. Sebab banyak yang berlalu lalang untuk menuju parkiran. Banyak dari mereka juga yang menunggu jemputan.

"Dev, bareng gue aja yuk". Ujar irisa yang tiba - tiba menghampiri devina di gerbang kampus.

"Eh, nggak usah ris. Ntar ngerepotin lo lagi".

"Apaan sih. Enggak. Ayok lah. Mau ya ya ya..". Rujuk irisa agar devina mau pulang bareng dengannya.

"Hmm yaudah deh kalo nggak ngerepotin".

"Nah gitu dong".

Mereka pun menuju parkiran, dan segera masuk mobil karena sudah tak tahan lagi dengan panasnya siang ini.
Selama di perjalanan mereka asik berbincang - bincang dan menceritakan tentang kisah SMP nya dulu.

"Rumah lo masih di kompleks deket taman itu kan?"

"Iya ris. Kok masih inget".

"Inget lah. Gue kan belum pikun. Hahaha..".

Sesampainya di rumah devina, irisa terlihat kagun dengan rumah devina yang besar dan luas.

"Gila ya rumah lo masih gede juga".

"Ih apaan sih ris. Lo nggak mau mampir dulu?".

"Kapan - kapan aja ya dev, keburu sore juga. Eh, dev gue boleh gak minta nomor whatsaap lo".

"Boleh lah. Yok buruan catet".

"Ntar". Irisa membuka HP nya dan mencatat nomor devina.

"Udah masuk belum WA gue".

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang