38. Makan Malam

2.7K 315 26
                                    

Langit menjadi gelap dan matahari mulai tenggelam. Di dalam restoran terlihat seorang pemuda yang memakai baju kemeja berwarna putih sedang duduk di sudut ruangan.

Pemuda itu adalah Rein dia datang 30 menit lebih awal karena dia takut terlambat, ini pertama kalinya dia mengajak seorang perempuan untuk makan malam dengannya bagaimana mungkin dia terlambat.

Rein menutup matanya dan mengingat aturan aturan yang sudah dia hapal dirumah tadi.

Beberapa menit kemudian langit terlihat menjadi mendung dan angin menjadi dingin.

Rein sudah mengatakan pakaian yang akan dia kenakan pada Lucia jadi dia hanya menunggu di meja makan.

Karena datang terlalu awal dia harus menunggu Lucia datang dan ini masih 15 menit sebelum waktu yang ditentukan.

Kring.

Setiap kali pintu terbuka jantung Rein langsung berdebar debar, dia belum pernah melihat Lucia di dunia nyata jadi dia hanya bisa menebak bagaimana rupanya.

Karena di dalam game bisa mengubah 10% dari penampilan, dia juga bisa mengubah wajahnya menjadi lebih cantik atau lebih buruk.

"Jangan terlalu gugup, masih 15 menit lagi sebelum dia tiba." Rein mengelus dadanya karena dari tadi jantungnya terus berdebar.

Kring.

Kali ini seorang wanita masuk ke dalam restoran lalu melihat sekitarnya, dia begitu cantik hingga seluruh orang yang ada di dalam ruangan itu melihatnya.

Rein juga melihatnya wanita itu memiliki rambut panjang berwarna almond dia seperti bukan berasal dari Indonesia, tingginya mungkin sekitar 165 cm dan memiliki badan yang sangat bagus dan cantik.

Wanita itu berjalan diikuti dengan berbagai pasang mata yang menatapnya. Rein juga terus memperhatikannya, wanita itu berjalan dan tiba tiba berhenti di samping meja Rein.

"Nier, apakah itu kamu?" Wanita itu bertanya dengan suara yang lembut, suaranya bagai musik yang berasal dari surga.

Tetapi Rein yang sedang duduk sudah sering mendengar suara yang indah itu dan dia tersenyum ketika mendengarnya.

"Lucia, silahkan duduk."

Wanita cantik itu adalah Lucia, dia terlihat begitu menawan dengan pakaiannya yang berwarna putih.

Tanpa ragu Lucia duduk dan menatap Rein yang tersenyum di depannya. Walaupun dia terlihat tenang jantungnya berdebar sangat kencang saat ini.

Rein yang melihat Lucia bertindak seperti biasanya dia menjadi tenang dan kegugupannya sedikit menghilang.

"Lucia kamu terlihat cantik seperti biasa." Ucap Rein dengan memujinya.

"Berhentilah menggodaku ok? ini pertama kalinya aku melihatmu memakai pakaian yang rapi." Lucia tersenyum sambil menatapnya.

Di dalam permainan Rein tidak pernah memakai pakaian yang rapi, dia terus memakai baju pemula berwarna putih dengan berbagai macam noda di bajunya.

"Ekhm.., tentu saja aku selalu terlihat tampan."

"Tch masih saja, lalu apakah kita perlu memperkenalkan diri lagi Nier?"

"Oh iya aku sampai lupa, perkenalkan namaku Rein Adrian aku tinggal beberapa menit dari sini."

"Hmm.. Berarti tempat tinggal kita lumayan dekat, perkenalkan namaku Lucia Erilyn dan juga aku orang Indonesia."

"Kamu menggunakan nama aslimu dalam permainan?" Rein sedikit terkejut mendengarnya, dia mengira nama Lucia adalah nama karakternya saja.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now