58. Virtez

2.4K 322 21
                                    

Satu tendangan ringan dari Van si pria tua itu hampir menghabiskan seluruh HP bar milik Nier. Dia menjadi kesal karena wajahnya yang ditendang secara tiba tiba, bahkan jika dia benar benar tidak menyukai suara yang dibuat Nier kenapa tidak langsung memintanya untuk berhenti daripada langsung menghajar wajahnya.

Hanya 10 HP yang tersisa, Nier bangkit dengan tangan yang terus memegang bagian belakang kepalanya. Kepalanya masih terasa pusing karena efek dari tendangan Van yang membuat pandangannya seperti berputar putar dan melayang.

Dengan pandangannya yang sedikit membaik Nier dengan panik langsung memperhatikan sekelilingnya dan mencari pria tua itu, ia merasa takut kalau Pria itu memang berniat membunuhnya.

Tapi tidak ada yang terjadi, Nier tidak melihat apapun di ruangan ini selain bahan makanan dan alat alat dapur.

"Cih, kenapa aku selalu terlibat masalah dengan pria pria tua," Nier merenung, dari awal permainan dia memang selalu bertemu pria tua, mulai dari gurunya sampai Van yang barusan menendang kepalanya,

"Kalau diperhatikan game ini memang kekurangan gadis cantik... apa mungkin pengembangnya adalah seorang gay..." Nier bergumam dengan pelan sambil mengelus dagunya.

* * *

Nier tidak tahu setelah dia mengatakan itu Kazuma yang berada perusahaan Exaworld tersedak dengan kopi yang menyembur dari mulutnya.

Setelah membuat game Exaworld Online kazuma memang tidak melakukan hal lain selain menonton para player yang memainkan permainannya.

Dengan bantuan super komputer Zygod dia bisa melihat seluruh kejadian yang berada di Exaworld. Kebetulan sesudah Nier memecahkan rekor Hall of Fame dia ingin melihat reaksinya tetapi malah mendapatkan ejekan yang tidak terduga darinya.

Kazuma mengkerutkan keningnya, "Zygod, aku masih terbilang normal kan?"

『 Menurut data yang tersedia profesor 73% tidaklah normal, apa profesor ingin mendengarkan alasannya? 』

Suara feminim menjawab pertanyaan Kazuma, itu bukanlah manusia melainkan super komputer Zygod.

"Uhm, apa alasannya?" Kazuma menjadi penasaran, ketepatan analisis Zygod bukanlah hal yang bisa ditertawakan karena dia adalah satu satunya yang bisa mengontrol Exaworld Online sendirian.

『 Selama 49 tahun Profesor hidup, profesor tidak pernah berkencan atau mencari seorang pacar, itu tidaklah normal untuk manusia yang ingin meneruskan darah dagingnya. Apakah profesor ingin alasan lain lagi? 』

"Tidak, tidak perlu!" Kazuma terkejut lalu menggosok dahinya. Karena proyek Exaworld sangat luar biasa dia menjadi terlalu fokus sampai sampai tidak memperhatikan kehidupan dunia nyatanya.

Sekarang dia sudah menjadi sangat kaya, lalu apa lagi? Harta itu akan percuma jika dia tidak meneruskannya kepada anak anaknya.

Mencari pasangan di umur yang sudah terlalu tua juga sangat sulit, mereka semua pasti akan datang untuk harta dan bukan untuk cintanya.

Kazuma hanya bisa menghela napas panjang dan kembali menonton Nier.

* * *

Nier berjalan pelan menuju alat masak miliknya dengan kepala dan mata yang terus memperhatikan sekitar, dia harus menyiapkan dirinya jika ada serangan mendadak seperti tadi. Bahkan dia meminum potion tingkat tinggi untuk memulihkan 100% dari jumlah HPnya karena takut terkena serangan one hit dari Van.

Tetapi setelah dia sampai di alat memasaknya tidak ada yang terjadi, itu normal seperti biasanya dan tidak ada serangan mendadak.

Nier melihat ke tempat yang selalu dipakai Van ketika memasak dan jantungnya langsung berdetak kencang. Van sedang menatapnya dengan mata yang tajam, tidak hanya itu dia bahkan memegang pisau yang diselimuti oleh darah. Dia terlihat seperti tukang jagal yang ada di film film.

"Ma-maaf tuan, aku tidak tahu kalau kau terganggu dengan suara itu."

Nier langsung menunduk meminta maaf. Walaupun Nier masih kesal terhadap Van tetap saja dia harus meminta maaf daripada harus mati dan dia diblokir dari rumah memasak.

Karena Van adalah pemilik Rumah memasak ini artinya dia bisa saja memblokir Nier dari tempatnya, dan itu akan sangat menyusahkan bagi Nier bila tidak mendapatkan tempat yang cocok untuk memasak.

Van tidak merespon, sama seperti sebelumnya dia kembali memasak dan mengabaikan Nier yang terus menunduk.

'Apa apaan orang tua ini!, jangan diam saja dan katakanlah sesuatu!'

Setelah beberapa saat menunggu Van masih mengabaikannya, Nier berhenti menunduk padanya lalu kembali ke tempat memasak dengan urat besar yang terlihat di pelipisnya.

'Kenapa Title Superstarku menjadi tidak berguna?'

Efek dari Superstar adalah mendapatkan perlakuan yang sangat baik dari para npc tetapi judul ini tidak berguna pada Van,  Nier menjadi bingung dan ragu terhadap efek dari title ini.

Nier kembali ke pancinya dan mulai memasak, setelah memasukan semua bahan dan menghidupkan kompor dia kembali duduk diam di lantai. Dia tidak berani untuk mengeluarkan alat blacksmithnya karena takut Van akan menendang kepalanya lagi.

Nier sebenarnya tidak takut pada Van, dengan kekuatan dan keterampilannya saat ini dia pasti sebanding dengannya apalagi Van adalah seorang koki yang tidak memiliki skill aktif. Dia hanya takut diusir dari tempat ini.

"Kalau kau bukan seorang koki lebih baik pergi saja dari sini!"

Nier langsung berbalik dan melihat Van yang berbicara dari tempatnya

'Ada apa dengan npc ini, apakah ada yang salah dengan programnya?' Nier mengkerutkan keningnya ketika memperhatikan kelakuan Van.

"Tuan, aku adalah seorang koki... kau bisa melihat apa yang aku masak kan?" Nier mencoba untuk tersenyum.

"Kau sebut dirimu koki!? lantas apa yang dari tadi kau lakukan!" Van terlihat marah dan itu membuat Nier takut.

Nier langsung memikirkan berbagai alasan untuk menghindari kemarahan Van dan akhirnya dia menunduk sekali lagi,

"Maaf tuan, aku memang seorang koki tetapi dulu ketika aku akan belajar memasak guruku pergi meninggalkanku untuk selamanya."

Nier tidak berbohong, alasan itu memang terjadi padanya ketika gurunya Virtez memberikan job padanya dan dia tidak diajari cara memasak sama sekali.

Van menatap mata Nier dari kejauhan lalu dia mengangguk seolah dia mengerti.

"Aku mengerti, dari tatapan mata dan sikapmu aku melihat kau tidak berbohong sama sekali... Bagaimanapun juga guru bodoh macam apa yang mengangkat murid tetapi tidak bisa mengajarkan muridnya sendiri cara memasak." Van menyipitkan matanya.

Nier tersenyum karena alasannya sukses dan akhirnya pria tua itu berbicara.

"Maaf tuan karena ketidaktahuanku tadi aku jadi menyinggungmu." Nier memasang wajah bersedih.

"Lupakan saja, kalau kau ingin tetap disini jangan pernah lakukan itu lagi." Van berbicara lalu meminum jus buatannya.

"Baik tuan." Nier tersenyum, dengan begini dia tidak perlu takut diusir oleh pria tua ini.

"Siapa guru bodohmu itu, beraninya dia menerima murid tetapi tidak dapat mengajarimu cara memasak?" Van mendengus kesal sambil menatap Nier yang memasak.

"Ah.. Mungkin tuan tidak akan tahu guruku adalah kakek tua yang bernama Virtez." Nier tersenyum ketika mengingat kembali kenangan bersama gurunya.

Ketika Nier mengatakan itu dia mendapatkan reaksi yang tidak terduga dari Van, matanya melebar dan minuman di tangannya langsung terjatuh.

"Virtez!? Maksudmu Virtez The Devourer!?"

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now